Sosok yang diburu itu berasal dari kelompok pemberontak Maute yang dilaporkan memiliki hubungan dengan kelompok yang menyebut diri Negara Islam (ISIS).
Dalam serangan tersebut, dua tentara dan satu polisi tewas. Sementara, 12 lainya terluka atas kekacauan di Marawi, sebuah kota berpenduduk sekitar 200.000 jiwa yang didominasi oleh mayoritas Muslim
16 orang WNI tersebut merupakan bagian dari kelompok majelis taklim yang sedang melakukan ibadah keliling-keliling tempat ibadah di daerah selatan Filipina.
16 orang WNI tersebut merupakan bagian dari kelompok majelis taklim yang sedang melakukan ibadah keliling-keliling tempat ibadah di daerah selatan Filipina.
Ini menjadi yang kali kedua pemerintah menghentikan pembicaraan perdamaian dengan pemberontak komunis atas serangan gerilya terhadap tentara dan usaha
Duterte bahkan siap membayar dan menyediakan tempat tinggal permanen, jika para pemberontak mau mengalahkan musuh pemerintah
Sekitar 40 orang asing telah bertempur bersama militan Filipina di Kota Marawi, kebanyakan dari Indonesia dan Malaysia, meskipun beberapa berasal dari Timur Tengah.
Bahkan Duterte mengatakan, tidak tahu soal itu sampai bantuan tersebut tiba untuk melawan ISIS di Marawi.
Darang menceritakan dari ranjang rumah sakit, sementara kepala dan bahunya dibalut akibat luka pecahan peluru.
Sulit untuk melawan orang-orang yang rela mati. Mereka telah merusak nama Tuhan dalam bentuk agama untuk membunuh banyak orang yang tidak bersalah, tanpa alasan.