Polri membenarkan adanya impor senjata api dan amunisi untuk Brimob oleh PT Mustika Duta Mas. Pengiriman senjata api dan amunisi itu dengan menggunakan pesawat carter milik maskapai Ukraine Air Alliance.
Senjata api dan amunisi untuk Brimob yang diimpor oleh PT Mustika Duta Mas dinilai tidak berbahaya, apalagi anti tank. Senjata api dan amnuisi itu hanya dipakai untuk efek kejut.
Pengadaan senjata yang dilakukan Korps Brimob untuk pengendalian massa (dalmas) di wilayah yang masih rawan konflik
Senjata api dan amunisi impor untuk Brimob yang masih tertahan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) diharapkan tidak menimbulkan kekisruhan politik di tanah air.
Kisruh terkait pengadaan senjata api menimbulkan keresahan di masyarakat. Apalagi, adanya impor senjata api dan amunisi untuk Brimob yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta.
Polemik pengadaan senjata api di luar institusi TNI yang dilakukan oleh Brimob dinilai perlu ada perbaikan UU. Selain itu, sistem koordinasi dan komunikasi di pemerintah juga harus dibenahi.
Kedua anggota mengalami luka tembak saat kontak tembak antara Brimob dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di kawasan gunung Sangker, Utikini, Tembagapura.
Aksi penembakan yang terjadi Sabtu (21/10) di mile 67,5 menyebabkan dua kendaraan PT. Freeport yang dikemudikan Muhamad Jamil.
Pada hari sebelumnya, (21/10) dua anggota Brimob Polda Papua mengalami luka akibat tertembak saat mengejar kelompok bersenjata itu, kata AKBP Makbon.
Tiga hari terakhir ini, terjadi baku tembak. Pada Sabtu, (21/10) dua anggota Brimob terkena tembakan dan harus dievakuasi ke Jakarta untuk menjalani perawatan.