Kementerian kesehatan Bahrain mengumumkan bahwa pengiriman vaksin Pfizer-BioNTech bulan Januari ke negara bagian Teluk Bahrain tidak akan tiba tepat waktu.
Norwegia mengatakan pada Senin (18/1), pihaknya tidak mengubah kebijakannya tentang penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech menyusul laporan kematian di antara penerima yang sangat lemah setelah inokulasi diberikan.
Tetapi Institut Serum Denmark mengatakan kehilangan 50 persen tembakannya minggu ini akan menyebabkan kekurangan 10 persen untuk kuartal pertama.
Tetapi Pfizer dan BioNTech telah memperingatkan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa vaksin mereka akan terus melindungi jika dosis kedua diberikan lebih dari 21 hari setelah yang pertama.
Pfizer dan BioNTech mengatakan akan merespons jika ada bukti bahwa varian tersebut dapat mengalahkan vaksin mereka saat ini.
Malaysia mengumumkan telah setuju untuk membeli 12,8 juta dosis vaksin, yang dikembangkan bersama oleh produsen obat Amerika Serikat (AS), Pfizer dan mitra Jerman BioNTech.
Program tersebut akan diluncurkan pada 11 Februari dan akan membuat 1 juta dosis tersedia untuk 6.500 toko.
Alokasi tersebut mencakup 240 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford COVID-19 yang dibuat Serum Institute of India, tambahan 96 juta dosis dari suntikan yang sama yang dibuat oleh AstraZeneca, ditambah 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.
Sekitar 12.000 pekerja perbatasan akan divaksinasi dalam jangka waktu 2-3 minggu setelah menerima vaksin.
BioNTech telah mencapai kesepakatan dengan Fosun Pharmaceutical Group yang berbasis di Shanghai untuk membawa vaksin itu ke China, termasuk Taiwan.