Israel dikenal sebagai satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah, namun tidak mengkonfirmasi atau menyangkal memiliki bom atom.
Republik Islam siap untuk kembali semua komitmennya di bawah JCPOA jika pihak lain memenuhi kewajiban mereka. Jika tidak, Iran akan mengurangi komitmennya.
Duta Besar Iran Kazem Gharibabadi mengatakan sebuah detektor untuk peledak nitrat berbunyi ketika inspektur berusaha memasuki pabrik pengayaan uranium Natanz pada 28 Oktober.
Pernyataan itu dia sampaikan saat mengunjungi lokasi jatuhnya bom atom nuklir Amerika Serikat di Nagasaki, Jepang, yang menewaskan puluhan ribu jiwa dalam akhir Perang Dunia II.
Pada tahun 2010, malware tersebut menyerang pabrik pengayaan uranium Natanz, contoh pertama yang diketahui secara publik tentang virus yang digunakan untuk menyerang mesin industri.
Israel adalah satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah, tetapi kebijakannya adalah untuk tidak mengkonfirmasi atau menyangkal memiliki senjata atom.
Israel adalah satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah, tetapi kebijakannya adalah untuk tidak mengkonfirmasi atau menyangkal memiliki senjata atom.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sudah memverifikasi dalam 15 laporan bahwa Iran memenuhi semua kewajiban nuklirnya dengan niat baik.
Mei lalu, Iran mulai secara bertahap mengurangi komitmennya di bawah JCPOA untuk membalas tindakan sepihak Washington tersebut.
Laporan itu mengatakan bahwa Iran belum memperkaya uranium di atas 4,5%. Tingkat pengayaan yang dibutuhkan untuk penggunaan senjata sekitar 90%.