Kesepakatan antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) meredakan titik sakit dalam pembicaraan menemui jalan buntu untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 untuk mengekang program nuklir Iran, yang juga dikenal sebagai JCPOA.
Akses yang dimaksud ialah memasang kembali kamera seperti yang disepakati bulan ini. Jika tidak, Washington mengancam Teheran akan menghadapi tindakan diplomatik oleh Dewan Gubernur IAEA.
Pengumuman itu tampaknya melemahkan pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
Badan Energi Atom Jepang (JAEA) dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd, akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan perusahaan ventura Bill Gates untuk membangun reaktor nuklir berteknologi tinggi di Wyoming.
Dalam pernyataan bersama yang jarang mengesampingkan meningkatnya ketegangan Barat-Timur, AS, China, Rusia, Inggris dan Prancis menegaskan kembali tujuan mereka untuk menciptakan dunia yang bebas dari senjata atom dan menghindari konflik nuklir.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengungkapkan, pasukan Rusia memperketat kontrol mereka di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia sejak merebutnya Jumat pekan lalu.
Fasilitas ini merupakan bagian dari Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv, sebuah lembaga penelitian yang memproduksi bahan radioaktif untuk aplikasi medis dan industri.
Kepala Badan Atom PBB (IAEA), Rafael Grossi khawatir dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, yang tidak lagi mengirimkan data ke pengawas atom PBB.
Moskalkova mengatakan bahwa di antara mereka yang kembali ke Rusia adalah empat karyawan perusahaan energi atom negara Rosatom, tentara dan beberapa warga sipil lainnya.
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi berbicara pada peringatan 36 tahun bencana tenaga nuklir sipil terburuk di dunia di pembangkit itu ketika reaktor keempatnya terbakar dan meledak pada 26 April 1986.