COVAX adalah program yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyediakan vaksin bagi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah.
COVAX diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Rencananya akan mendistribusikan secara gratis 237 juta dosis vaksin ke 142 negara sampai akhir Mei 2021.
Indonesia menerima 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui skema aliansi vaksin COVAX bulan ini dan akan menerima sekitar 10 juta lagi dalam dua bulan ke depan.
Pengiriman pertama berasal dari pengiriman satu juta dosis vaksin AstraZeneca Serum Institute India (AZSII).
WHO menyerukan agar lebih banyak produsen mengadopsi model ini untuk meningkatkan pasokan, termasuk untuk program berbagi vaksin COVAX yang berupaya mempercepat lebih banyak tembakan ke negara-negara berkembang.
Venezuela, bersama dengan sekutu pemimpin oposisi Juan Guaido, sedang dalam pembicaraan untuk membeli vaksin dari program COVAX menggunakan dana yang dibekukan di Amerika Serikat (AS).
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengimbau negara-negara dengan kelebihan pasokan vaksin untuk segera menyumbangkan 10 juta dosis ke fasilitas COVAX yang dijalankan dengan aliansi vaksin GAVI.
Kementerian Kesehatan Malaysia memberikan persetujuan bersyarat untuk vaksin AstraZeneca yang akan dipasok melalui fasilitas COVAX oleh produsen Korea Selatan SK Bioscience.
Daftar WHO darurat merupakan prasyarat untuk pembelian oleh fasilitas berbagi vaksin COVAX yang dirancang untuk mendapatkan suntikan ke negara-negara miskin.
Venezuela berada menghadapi gelombang kedua pandemi, yang telah membebani sistem kesehatannya yang sudah kekurangan dana.