Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersumpah akan menghancurkan pelaku bom kembar di gereja Jolo, yang mengakibatkan 27 orang meninggal dunia, dan 77 lainnya luka-luka.
Media lokal menyebutkan bahwa dari 17 orang yang dilaporkan tewas, lima di antaranya merupakan personil militer dan 12 lainnya warga sipil.
Lorenzana menyebut komandan Abu Sayyaf Hatib Sawadjaan sebagai dalang di balik pemboman gereja.
Menurut Thomas, pada dasarnya gereja mendukung RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan sejauh hanya mengatur pendidikan formal.
Tiga hari berselang, serangan granat terjadi di masjid Kota Zamboanga yang menewaskan 2 orang dan 4 lainnya luka-luka. Banyak dari korban adalah para ulama yang tengah terlelap.
Serangan udara dilakukan setelah pasukan darat menghadapi kesulitan menembus basis Abu Sayyaf di kawasan hutan lebat.
Kelompok Abu Sayyaf memandu pasangan asal Indonesia untuk meledakkan bom, kata Menteri Dalam Negeri Filipina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir menyampaikan pemerintah Indonesia tengah mencoba berkomunikasi dengan berbagai pihak di Filipina untuk memperoleh konfirmasi
Komando Mindanao Barat militer mengatakan sejauh ini belum ada korban dari pihak pemerintah.
Juru bicara militer regional, Kolonel Gerry Besana, mengatakan, lima tentara dan 15 pejuang lainnya cedera dalam pertempuran antara tentara dan sekitar 150 pejuang di hutan dekat kota Patikul di provinsi Sulu.