Sebuah dekrit dikeluarkan oleh Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, yang memutuskan pembubaran parlemen dan segera memulai pemilihan ulang.
Larangan itu berlaku untuk negara-negara seperti Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Irak, Iran, Kuwait, Lebanon, Mesir, Oman, Palestina, Qatar, Suriah, Uni Emirat Arab, Yaman, dan Yordania
Kuwait, negara Arab yang netral dalam hal ini berupaya menekan krisis setelah Arab Saudi, UEA dan Bahrain, bersama dengan Mesir
Kuwait salah satu Gulf CooperationCouncil (GCC), dari lima negara Arab lainnya mengambil jalur tengah, setelah empat negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar
Berita yang beredar di media sosial yang mengatakan pelarangan peziarah Qatar memasuki Masjidil Haram adalah palsu, hoax.
Daftar tuntutan itu diserahkan oleh Kuwait, salah satu dari Enam anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang menengahi perselisihan tersebut setelah empat di antaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Setelah lebih dari dua minggu, blok yang dipimpin Saudi mengeluarkan daftar permintaan 13 poin pada Kamis untuk akhir tindakan anti Qatar.
Pada 22 Juni mereka mengeluarkan 13 daftar tuntutan untuk mengakhiri kebuntuan dan memberi Qatar 10 hari untuk mempertimbangkan tuntutan tersebut.
Kunjungan Bin Alawi ke Kuwait terjadi satu hari setelah Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammad bin Abdulrahman al-Thani menyerahkan tanggapan negaranya terhadap daftar tuntutan.
Pertemuan tersebut belangsung setelah empat negara Arab memberi Doha waktu 48 jam ekstra untuk memenuhi tuntutan mereka setelah batas waktu 10 hari berakhir