Jum'at, 26/04/2024 16:49 WIB

Prajaniti Punya Peran Strategis Bangun Kemandirian Ekonomi

Prajaniti membagikan lebih dari 2.000 buku spiritual, mengadakan empat webinar, dan syukuran secara virtual sebagai rangkaian ulang tahun, yang diberi nama Angayubhagya 53 Tahun Prajaniti.

Webinar perayaan HUT Prajiniti Hindu Indonesia (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Sekalipun dalam masa sulit akibat pandemi COVID-19, beragam kegiatan dilaksanakan organisasi Prajaniti Hindu Indonesia dalam mensyukuri usianya yang ke-53 tahun.

Kegiatan itu di antaranya membagikan lebih dari 2.000 buku spiritual, mengadakan empat webinar, dan syukuran secara virtual sebagai rangkaian ulang tahun, yang diberi nama Angayubhagya 53 Tahun Prajaniti.

Pada acara tersebut, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu, Tri Handoko Seto  mengingatkan bahwa Prajaniti memiliki peran sangat strategis, khususnya dalam pendidikan dan membangun kemandirian ekonomi.

Tri Handoko menyebutkan berbagai istilah sebutan Pandita dan menyampaikan salam dalam berbagai ragam ungkapan bahasa daerah sebagai bentuk penghargaannya pada kearifan lokal Hindu Nusantara.

"Hindu Dharma Indonesia, Hindu Nusantara, sesungguhnya memiliki budaya yang adi luhung, budaya yang banyak sekali. Budaya tentang pakain dan ritual keagamaan yang tentu harus kita lestarikan. Budaya gotong royong, budaya tolerasi, budaya tepo seliro, budaya musyawarah, budaya saling menghargai. Itu semua harus kita pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini harus kita teruskan kembangkan,” kata Tri Handoko.

Dia juga menyampaikan terima kasih atas inisiatif dan kerja sama Prajaniti mendorong agar Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) mengembangkan program entrepreneurship.

"Ke depan kita berharap, PTKH tidak hanya mengurus urusan agama tetapi perlu dibekali entrepreneurship. Dengan demikian, problem-problem di seputar ekonomi umat Hindu dan lemahnya SDM Hindu dapat sekaligus kita atasi," ujarnya.

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wisnu Bawa Tenaya menyampaikan bahwa umat Hindu harus berpedoman pada Panca Sradha dan Pancasila dalam kehidupan.

"Keduanya harus dijadikan landasan yang saling melengkapi dalam kehidupan menuju cita-cita bangsa kita yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," kata Wisnu pada Minggu (14/8).

Dia juga berpesan agar umat Hindu di seluruh Indonesia pandai-pandai mengendalikan diri dan bergandengan tangan menjalin persatuan. Dalam kehidupan berorganisasi, Wisnu Bawa Tenaya mengajak agar semua organisasi berkolaborasi dan bersinergi dalam melakukan pelayanan.

"Jangan saling sikut atau senggol satu dengan yang lainnya, tapi mari saling support, saling menghargai satu dengan yang lainnya,” kata mantan Danjen Kopassus dan Pangdam IX/Udayana ini.

Ketua Umum Prajaniti KS Arsana dalam sambutannya menyampaikan bahwa eksistensi organisasi diukur dari karya-karya nyatanya bagi kehidupan warga, masyarakat, dan bangsa.

"Saya mengajak kepada jajaran pengurus Prajaniti dan ormas-ormas Hindu lainnya mari kita menjadi contoh. Contoh dalam membangun kerukunan sesama warga Hindu, contoh membangun toleransi dan keharmonisan antar-umat beragama, contoh dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan contoh dalam melakukan karya-karya nyata. Mari jadikan organisasi sebagai ladang melakukan karma bhakti, melakukan yang terbaik sebagai persembahan kehidupan," kata KS Arsana.

Syukuran juga diisi dengan pembacaan sloka oleh Narendra dan Ardini Putri, diakhiri dengan potong tumpeng dan doa yang dibawakan oleh Suminto, Pimpinan Prajaniti dari Jawa Timur.

KEYWORD :

Hindu Indonesia Prajaniti PTKH




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :