Senin, 20/05/2024 07:48 WIB

Merdeka Berkarya, Memudakan Budaya

Teknologi mempunyai peran yang sangat penting bagi para kreator seni untuk tetap berkarya dan mendistribusikannya.

Ilustrasi wayang. (Foto: opini.id)

Jakarta, Jurnas.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, menyebabkan mobilitas masyarakat menjadi sangat terbatas demi mengurangi laju penularan. Keterbatasan tersebut menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi sektor budaya, khususnya seni pertunjukan.

Misi melestarikan budaya Indonesia dan mengenalkannya kepada generasi muda di masa pandemi ini membutuhkan strategi komunikasi yang tepat.

Pengamat Komunikasi Ira Purwitasari mengatakan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi hal yang tak bisa dipisahkan pada masa pandemi. Teknologi mempunyai peran yang sangat penting bagi para kreator seni untuk tetap berkarya dan mendistribusikannya.

"Untuk itu, penting bagi pekerja seni mempunyai literasi digital yang baik. Proses kreatif dan produksi karya seni di era digital menurutnya menjadi sangat menarik bila dieksplor dengan baik,” kata Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dalam webinar bertajuk Fungsi Komunikasi dalam Meningkatkan Nasionalisme Generasi Muda Melalui Program Budaya, Sabtu (14/8/2021).

Lebih lanjut, Ira mengatakan upaya untuk mengembangkan kreativitas dan menciptakan karya yang dikembangkan di media digital bisa menjadi solusi dan cara yang efektif untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda di masa pandemi ini. Yang tidak kalah pentingnya adalah kolaborasi oleh para kreator seni.

Dalam kesempatan yang sama, pelaku seni dan Direktur Swargaloka, Suryandoro menyebutkan Indonesia adalah negeri pejuang, karenanya, pandemi yang menyebabkan terbatasnya mobilitas, tidak boleh menyebabkan niatan melestarikan dan mengenalkan budaya kepada generasi muda menjadi surut.

"Jelang kemerdekaan ini, menjadi penyemangat kita untuk bisa menyuarakan ‘merdeka berkarya’. Kita adalah bangsa yang tangguh, kreatif, berbudi, dan bermental juara,” ujar Suryandoro.

Suryandoro menceritakan, selama pandemi, sanggarnya tidak berhenti untuk berkreasi. Sejumlah kegiatan dilakukan dengan memanfaatkan platform digital. Sedangkan untuk mendekati kawula muda, sejumlah pendekatan komunikasi juga dilakukan.

"Kami coba ‘memudakan’ budaya, khususnya wayang. Memudakan, dalam arti mengakrabkan budaya kepada anak muda. Pendekatan yang kami lakukan adalah dengan menjembatani gap generasi dengan cara dan gaya penyajian seni sehingga bisa diterima dan dinikmati oleh anak muda,” jelas Suryandoro.

Webinar bertajuk Fungsi Komunikasi dalam Meningkatkan Nasionalisme Generasi Muda Melalui Program Budaya diselenggarakan dalam rangka Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76. Merupakan kegiatan kolaborasi antara Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dengan Sanggar Swargaloka.

Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini diikuti lebih dari 100 orang peserta yang kebanyakan adalah anak muda.

KEYWORD :

Seni Pertunjukan Budaya Pandemi Ira Purwitasari Teknologi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :