Marlen Sitompul | Rabu, 09/11/2016 17:03 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Donald Trump
Jakarta - Kemenangan Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump dinilai akan membawa keuntungan bagi Indonesia. Benarkah?
Menurut Wakil Ketua
DPR,
Fadli Zon, kemenangan
Donald Trump jauh lebih baik ketimbang pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Fadli Zon diketahui pernah menjadi polemik pasca fotonya bersama
Donald Trump beredar di media sosial.
"Buat Indonesia akan lebih bagus, karena kalau
Donald Trump pasti kerjasamanya lebih pada arah bisnis, interprener. Bahkan dia sendiri mengatakan dia adalah seorang builder," kata Fadli, Jakarta, Rabu (9/11).
Fadli meyakini, apa yang disampaikan
Donald Trump saat kampanye Pilpres yang dikhawatirkan soal Islam, imigran, dan retorika kampanye, tidak akan terjadi.
"(
Donald Trump) Dia tidak akan ikut campur dalam urusan luar negeri kita ketimbang Hillary yang jadi. Kalau Hillary memang akan ikut campur urusan seperti Papua," terangnya.
Kemenangan
Donald Trump, kata Fadli, akan memperbaiki hubungan bisnis antara Indonesia dengan negara adikuasa tersebut.
"Saya kira Hubungan dagang, investiasi harus ditingkatkan di Indonesia, sehingga bisa meningkatkan investasi itu," tandasnya.
Diketahui,
Donald Trump berhasil menang dalam Pemilihan
Presiden Amerika Serikat dengan mengumpulkan 276 suara. Sedangkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton hanya memperoleh sebanyak 218 suara.
Sebagai calon presiden pengganti Barack Obama, pengusaha properti itu dinilai memiliki kebijakan-kebijakan yang bertentangan dengan pendahulunya. Trump dinilai lebih konservatif, terutama terhadap isu-isu kulit berwarna, penilaiannya terhadap muslim dan imigran serta kebijakan luar negeri
AS.
Pasar juga mengalami kelesuan menyusul kemenangan Trump atas pemilihan Presiden
AS 2016 ini. Pasar malah menginginkan Hillary Clinton yang menilai kebijakannya lebih moderat dan aman, juga kebijakan-kebijakan luar negerinya. Belum diketahui secara pasti, bagaimana Trump akan mengelola hubungan-hubungan dengan negara-negara lain.
KEYWORD :
Presiden Amerika Serikat AS Donald Trump DPR Fadli Zon Jurnas.com