Minggu, 12/05/2024 13:21 WIB

Kementan Apresiasi Petani Bawang Merah Enrekang

Perhatian Kementan terhadap kabupaten yang dikenal negeri seribu gua itu diwujudkan dengan adanya dukungan APBN pengembangan Kawasan sayuran dan tanaman obat.

Bawang merah (Foto: Humas Kementan/Jurnas.com)

Enrekang, Jurnas.com - Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan),Tommy Nugraha mengapresiasi pemberintah Enrekang dan petani bawang merah.

"Kita ini kagum dengan Sulawesi Selatan, karena produksinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Enrekang, tapi bisa menyuplai Kalimantan dan Pulau Jawa, bahkan saya mengalami sendiri, kalau beberapa tahun yang lalu Enrekang sudah mengespor bawang merah," tandasnya.

Tommy mengajak masyarakat Enrekang untuk bangga bertani, dan bersiap-siap dikunjungi banyak wisatawan, karena wisata malam yang menyuguhkan pemandangan lampu perangkap dan pengusir hama (light trap) pada pertanaman bawang merah yang menyala di malam hari itu sedang viral.

"Ayo datang ke sini, habiskan malam anda bersama dengan keluarga atau orang-orang tercinta, karena kami percaya, menikmati Enrekang di malam hari itu membawa cerita tersendiri, karena ini unik, desa di siang hari, namun malamnya seperti berada di kota besar dengan gemerlapnya lampu di sepanjang mata memandang," ujarnya, Kamis (22/4)

Bupati Enrekang, Muslimin Bando mengatakan berkomitmen menjadikan Kabupaten Enrekang sebagai sentra bawang nasional, dengan melakukan pompanisasi, sebab Enrekang yang diketahui sebagai daerah pegunungan tidak memiliki sumber air yang cukup untuk mengairi lahan pertanaman bawang, maka diperlukan sentuhan teknologi.

"Hampir rata-rata petani kita itu mengambil air dari sungai di bawah, lalu di pompanisasi naik, nanti di atas itu kita bangun embung-embung. Makanya Kabupaten enrekang itu sangat membutuhkan banyak embung dan pompanisasi, tapi kita tidak ragulah karena ada Kementan untuk membantu," ungkapnya.

Bupati dua priode itu juga mengakui sinergi yang kuat antara Kementan dengan Pemkab Enrekang, sebab perhatian Kementan terhadap kabupaten yang dikenal negeri seribu gua itu diwujudkan dengan adanya dukungan APBN pengembangan Kawasan sayuran dan tanaman obat.

Hal ini meliputi kawasan bawang putih 15 hektare, kawasan kentang 10 hektare, kawasan bawang merah 30 hektare, kawasan aneka cabai 25 hektare, pengadaan benih bawang putih 15 hektare, pengadaan benih kentang 10 hektare, dan pengadaan benih bawang merah 30 hektare. Total dukungan APBN pada tahun 2021 di Kabupaten Enrekang mencapai 135 hektare atau senilai Rp 2,4 Miliar.

Pada data produksi Kementan tahun 2020, Kabupaten Enrekang tercatat menempati posisi ke 5 sebagai sentra produksi utama, mengungguli Kabupaten Probolinggo-Jatim yang berada di urutan ke 6, Demak-Jateng di urutan ke 7, Bandung-Jabar di urutan ke 8 dan Bantaeng-Sulsel yang masih bertengger di urutan ke 24 secara nasional.

Dalam tabel data produksi, luas panen dan produktivitas Kementan, Kabupaten Enrekang mencatatkan luasan panennya mencapai 9.565 hektare dengan provitas 10,76 ha/ton sehingga total produktifitasnya secara keseluruhan di tahun 2020 mencapai 102.873 ton.

KEYWORD :

Petani Bawang Enrekang Tommy Nugraha Sulawesi Selatan light trap




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :