Gedung KPK (Istimewa)
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami dugaan keterlibatan pihak lain terkait kasus suap penanganan perkara distribusi gula tanpa SNI yang menjerat Jaksa Kejari Padang Farizal dan Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto sebagai tersangka.
Termasuk mendalami dugaan aliran "uang panas" serta kerlibatan sejumlah petinggi Kejaksaan di Padang maupun Sumatera Barat.
"Pada prinsipnya semua akan diselidiki," ucap Basaria di kantornya, Jakarta, Rabu (2/11).
Sejumlah atasan Farizal diperiksa penyidik KPK sebagai saksi. Salah satunya Kepala Kejaksaan Negeri Padang, Sumatera Barat, Syamsul Bahri.
Menurut Basaria, Syamsul mempunyai kaitan dengan kasus yang tengah ditangani pihaknya. Namun, dia enggan menjelaskan secara gamblang dugaan keterlibatan Syamsul dalam kasus ini.
"Otomatis orang yang berhubungan dengan penyidikan ya harus diperiksa dalam pemenuhan pemberkasan," terang Basaria.
Syamsul sendiri memilih irit bicara usai menjalani pemeriksaan. Dia enggan berkomentar saat dikonfirmasi seputar kasus itu.
"No comment dulu saya pak," kata Syamsul saat akan meninggalkan gedung KPK, Jakarta.
Syamsul mengaku tidak tahu saat berulang kali ditanya soal adanya dugaan titah kepada Farizal untuk meminta uang kepada Xaverdiandy. Sembari berjalan menuju pintu samping gedung KPK, Syamsul yang tampil mengenakan baju batik lengan pendek ini justru seolah-olah menelepon.
Syamsul pun sempat kebingungan saat ditanya bagaimana tindak lanjut penanganan perkara gula Xaveriandy di Kejari Padang.
"Aduh apa?," kata dia.
"Oh tetap lanjut. Nanti mau tahap penuntutan itu," tandas Syamsul.
KPK dalam kasus ini telah menetapkan Farizal dan Xaveriandy Sutanto sebagai tersangka. Suap diberikan Xaveriandy karena Farizal membantu dalam pengurusan perkaranya di PN Padang.
Menurut pihak KPK, Farizal berperan seolah-olah sebagai penasihat hukum dan mengatur saksi meringankan untuk Xaveriandy.
KEYWORD :KPK Suap Gula Jaksa Farizal Kajari Padang Syamsul Bahri
