Susilo Bambang Yudhoyono.(foto:sidomi)
Bogor - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan presiden RI, mengatakan bahwa masa pemerintahannya juga banyak terjadi demonstrasi. Namun, pemerintah tetap terus bekerja dan ekonomi tetap tumbuh. Bagi SBY, unjuk rasa boleh saja dilakukan asal tidak anarkis.
"Saya tidak alergi dengan unjuk rasa, saya telah buktikan selama sepuluh tahun," ucap SBY dalam konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Bogor pada Rabu (2/11).
SBY memandang bahwa situasi yang sekarang terjadi ini tak lepas dari adanya masalah yang terjadi. Semua karena ada sebab. Dan untuk itu, menurut SBY, mari bersama lihat dari sebab akibat. Tidak mungkin, rakyat akan unjuk rasa bersenang-senang atau jalan-jalan ke Jakarta.
"Kalau tuntutan rakyat sama sekali tidak didengar, sampai lebaran kuda tetap ada unjuk rasa. Mari bikin mudah urusan ini, jangan dipersulit. Mari kembali ke kuliah manajemen dan metode pemecahan persoalan, itu kuliah semester satu manajemen kepemimpinan," tegas purnawirawan jendral yang ikut membidani lahirnya Partai Demokrat ini.
SBY berharap bahwa perkembangan politik yang menghangat yang bukan hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh tanah air, perlu disikapi secara bijak. "Jangan kalau ada pertemuan politik yang di luar kekuasaan lantas dicurigai," ujar SBY.[]
Sekretaris MA Hasbi Hasan Penuhi Panggilan KPK
jurnas SBY lebaran kuda unjuk rasa tetap terjadi
