Senin, 13/05/2024 10:56 WIB

Quebec Laporkan Kematian Pasien Pertama Setelah Terima Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Kanada telah melaporkan setidaknya lima kasus pembekuan darah setelah imunisasi dengan vaksin, tetapi pejabat kesehatan masyarakat mempertahankan manfaat suntikan AstraZeneca lebih besar daripada potensi risikonya.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca (Foto: BBC/Getty Images)

Montreal, Jurnas.com - Provinsi Quebec pada Selasa (27/4) melaporkan kematian pertama seorang pasien di Kanada karena kondisi pembekuan darah yang langka setelah menerima vaksin AstraZeneca COVID-19.

Kanada telah melaporkan setidaknya lima kasus pembekuan darah setelah imunisasi dengan vaksin, tetapi pejabat kesehatan masyarakat mempertahankan manfaat suntikan AstraZeneca lebih besar daripada potensi risikonya.

Direktur Kesehatan Masyarakat Quebec Horacio Arruda mengatakan kepada wartawan, kematian pasien, seorang wanita berusia 54 tahun, akibat trombosis tidak akan mengubah strategi vaksinasi provinsi itu.

Menteri Kesehatan Quebec, Christian Dubé mengatakan provinsi tersebut telah memvaksinasi sekitar 400.000 orang dengan suntikan AstraZeneca.

"Ini adalah risiko yang diperhitungkan, tetapi ternyata ketika kita memikirkan wanita ini, keluarganya, orang-orang terdekatnya ... itu sulit," kata Perdana Menteri Quebec, François Legault.

Dihadapkan dengan gelombang ketiga virus yang melumpuhkan, beberapa provinsi di Kanada, termasuk provinsi terpadat di negara itu, Ontario, baru-baru ini mulai menawarkan vaksin AstraZeneca kepada orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas.

Quebec, tempat kasus virus korona baru-baru ini menurun, memungkinkan vaksin digunakan untuk orang berusia 45 tahun ke atas. (Reuters)

KEYWORD :

Quebec Pembekuaan Darah Vaksin COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :