Jum'at, 26/04/2024 16:56 WIB

Lewat Kolaborasi Seluruh Stakeholder, Literasi Mampu Ciptakan SDM Unggul

Literasi dapat menjadi kekuatan besar menciptakan sumber daya manusia unggul ketika seluruh stakeholder terlibat. 

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando

NTT, Jurnas.com - Setelah sukses dengan pencanangan Festival Literasi pada 2019, kali ini Kabupaten Nagekeo kembali menorehkan prestasi besar, yakni melantik Bunda Baca Kabupaten Nagekeo bersamaan dengan tujuh Bunda Baca Kecamatan.

Pengukuhan dan penyematan selempang Bunda Baca Kabupaten dibacakan lansung Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Nagekeo Nomor 108/2021.

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengatakan perkembangan selama dua tahun pascaditetapkan sebagai daerah literasi, Kab. Nagekeo telah meluaskan program literasi.

"Gerakan Literasi tidak terbatas pada institusi, melainkan sudah ada upaya massif perorangan untuk membangun perpustakaan maupun pojok baca," ujar Johanes.

Inisiatif yang dimaksudkan Bupati adalah gerakan mendorong lahirnya perpustakaan desa/kelurahan. Pun di sektor pendidikan dimana sekolah tidak hanya memiliki ruang perpustakaan namun juga pojok baca di setiap kelas.

Meskipun demikian, Bupati Don Bosco mengatakan tidak dipungkiri kalau faktor teknologi menyebabkan informasi deras mengalir. Namun, perlu diingat bahwa esensi dari literasi bukan membangun fisik melainkan bagaimana masyarakat memiliki kemampuan menyaring (filter) agar setiap informasi yang diterima tidak ditelan utuh tapi juga dicerna.

Literasi dapat menjadi kekuatan besar menciptakan sumber daya manusia unggul ketika seluruh stakeholder terlibat. Mulai dari pemerintah, swasta, satuan keluarga, dunia pendidikan dan akademis.

Senada dengan Bupati, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Timur Stefanus I. Ratoe Oedjoe mengatakan tumbuh kembang literasi tidak lepas dari peran perpustakaan. Literasi merupakan fondasi untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan unggul.

Lalu, apa yang dimaksud dengan SDM berkualitas? Dikatakan SDM berkualitas apabila bisa menjawab tantangan dengan cepat. SDM yang berkualitas sudah pasti unggul. "Kualitas SDM unggul sanggup menghasilkan pasar dan lapangan kerja sehingga dapat memberikan dampak kesejahteraan, " jelas Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando.

Maka itu, sesuai dengan arah kebijakan pembangunan saat ini, literasi dimasukkan ke dalam empat tingkatan. Pertama, kemampuan mencari sumber sumber bahan bacaan yang bermutu yang sesuai dengan kebutuhan. Kedua, kemampuan memahami yang tersirat dan tersurat. Ketiga, kemampuan menghasilkan ide/gagasan/kreativitas serta inovasi baru. Dan keempat, adalah kemampuan menciptakan barang/jasa yang berguna bagi kemashlahatan masyarakat.

"Tapi, ada catatan khusus bagi dunia perguruan tinggi. Karena saat ini menurut data Bappenas masih minim kontribusi perguruan tinggi terhadap literasi. Padahal dari perguruan tinggi potensi ide, kreativitas, gagasan bisa terbangun," kata Kepala Perpusnas.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas melakukan Nota Kesepahaman (MOU) dengan Pemkab Nagekeo dan 5 perguruan tinggi di NTT, diantara nya Universitas Flores, Universitas Katolik Indonesia (UKI) Santo Paulus, Ruteng, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Santa Ursula, Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa, dan Politeknik Santa Wilhelmus.

KEYWORD :

SDM Unggul Budaya Literasi Kolaborasi Stakeholder




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :