Minggu, 19/05/2024 09:56 WIB

Cegah Harga Anjlok, Kementan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Ketetapan HPP diberlakukan untuk menjaga harga gabah atau beras di tingkat petani tidak anjlok.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, saat memberikan arahan pada Rapat Kerja Nasional Barantan di Bogor, Selasa 12 Januari 2021. (Foto: Barantan/jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meminta Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menyerap gabah petani secara maksimal.

"Saya mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator Perekonomian untuk bekerja sama dengan Perum Bulog. Dan hari ini saya sudah bersurat pada Kepala Bulog untuk maksimalkan penyerapan gabah, di lokasi panen untuk menjaga harga," kata Syahrul, Jumat (19/3).

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2015 Tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, Perum Bulog mendapatkan penugasan khusus untuk melakukan pengadaan gabah atau beras untuk stok cadangan beras pemerintah.

Pengadaan gabah atau beras tersebut mengacu pada ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Ketetapan HPP diberlakukan untuk menjaga harga gabah atau beras di tingkat petani tidak anjlok.

Kementan, kata Syahrul, juga berkomitmen menjaga harga jual gabah petani. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani. Pembentukan tim ini dituangkan dalam surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021.

"Kita bantu petani semaksimalnya. Saya meminta jajaran Kementerian Pertanian untuk membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani guna menstabilkan harga gabah di tingkat petani," ujar Syahrul.

Tim Terpadu ini terdiri dari Kementan, Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Tim ini akan membeli gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP.

Berdasarkan laporan di lapangan, tim sudah mulai bekerja, seperti di Sragen, Jawa Tengah, dengan menyerap gabah petani sebanyak 17.580 ton dan di Banten sebanyak 53 ribu ton, dan disentra-sentra produksi padi lain.

"Langkah serap gabah ini akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga penurunan harga akibat panen raya bisa diantisipasi dan dapat memenuhi cadangan beras pemerintah. Semoga dengan langkah ini harga gabah tidak anjlok lagi, dan petani bisa sejahtera. Itulah harapan kita semua," kata Syahrul.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan itu juga mengatakan akan fokus mengawal produksi dan peningkatan kesejahteraan petani serta tidak masuk pada isu impor.

KEYWORD :

Panen Raya Bulog Kementerian Pertanian Gabah Petani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :