Kamis, 09/05/2024 19:49 WIB

Kemdikbud Luncurkan Merdeka Belajar Episode Keenam

Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka mewujudkan SDM unggul melalui transformasi pendidikan tinggi, agar mampu mencetak lebih banyak lagi talenta-talenta yang mampu bersaing di tingkat dunia.

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dan Dirjen Pendidikan Tinggi Nizam (Foto: Youtube)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Keenam, yakni `Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi` yang diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual pada Selasa (3/11).

Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka mewujudkan SDM unggul melalui transformasi pendidikan tinggi, agar mampu mencetak lebih banyak lagi talenta-talenta yang mampu bersaing di tingkat dunia.

"Tekad membangun Indonesia maju tidak boleh surut, meski kita sedang dilanda pandemi Covid-19. Justru krisis ini menyadarkan kita bahwa memiliki SDM tangguh sangat penting. Kita butuh orang-orang yang mampu berpikir dan bertindak dengan cara-cara luar biasa, yang punya kemampuan adaptasi cepat untuk bertahan menghadapi kesulitan, tidak tertinggal, dan menang dalam persaingan," kata Presiden Jokowi.

Presiden menekankan bahwa pandemi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk memperbaiki ekosistem pendidikan nasional, termasuk pendidikan tinggi.

Dikatakan, perguruan tinggi harus merelaksasi kurikulum dari kaku menjadi fleksibel dan membuka diri terhadap cara-cara baru.

"Perguruan tinggi harus lebih responsif menghadapi tantangan yang ada, dari pendekatan teoritis menjadi pendekatan pemecahan masalah hingga penciptaan dampak positif," tegas Presiden.

"Dosen yang baik adalah dosen yang memfasilitasi mahasiswanya belajar kepada siapa saja dengan media apa saja. Perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang membangun ekosistem merdeka belajar dan memanfaatkan materi dan media belajar yang luas," sambung dia.

Presiden melanjutkan, perguruan tinggi harus bertransformasi lebih dinamis dan menciptakan terobosan dan membangun iklim kompetisi, dalam rangka meningkatkan daya saing.

"Bersinergi dan kolaborasi dengan BUMN dan industri, untuk mendorong prestasi lebih baik," pesan Presiden.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan Merdeka Belajar Episode Keenam lahir dengan fokus pada pembangunnan SDM unggul di jenjang pendidikan tinggi, baik perguruan tinggi negeri (PTN), maupun perguruan tinggi swasta (PTS).

Oleh sebab itu, pendidikan tinggi di Indonesia perlu bergerak lebih cepat agar dapat bisa bersaing di tingkat dunia.

Saat ini, kata Mendikbud, pengembangan perguruan tinggi bukan hanya kuantitas, tetapi juga harus fokus pada kualitas.

"Di sisi peningkatan mutu, kita harus menciptakan lulusan yang lebih baik lagi. Di sisi pendanaan per mahasiswa pun, Indonesia masih relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain. Maka, Kemendikbud meningkatkan anggaran dalam konteks kinerja, untuk mencapai mutu yang kita inginkan," ujar Nadiem.

"Dana pemerintah untuk pendidikan tinggi berada pada angka Rp2,9 triliun di 2020 dan akan ditingkatkan sebanyak 70% pada 2021 menjadi Rp4,95 triliun," imbuh dia.

KEYWORD :

Merdeka Belajar Kemdikbud Nadiem Anwar Makarim Mendikbud




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :