Selasa, 21/05/2024 13:58 WIB

Peran Media Makin Penting di Era Globalisasi dan Keterbukaan Publik

Pemberitaan yang sehat ini dapat menjadi penyeimbang, sekaligus sebagai filter atas masih maraknya informasi menyesatkan.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

SERANG, Jurnas.com - MPR RI menyadari bahwa media massa, baik sebagai institusi publik maupun sebagai institusi sosial, mempunyai peran yang signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peran media massa juga menjadi semakin penting di era keterbukaan informasi publik dan perkembangan teknologi informasi yang semakin deras mendorong arus globalisasi yang nyaris tanpa batas.

"Globalisasi adalah keniscayaan yang sulit kita hindarkan, dan ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi dapat memperluas cakrawala dan perspektif kita dalam memandang dunia. Namun di sisi lain juga menyertakan nilai-nilai yang dapat mengikis kepribadian dan jati diri bangsa," kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat membuka press gathering Pimpinan MPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Serang, Banten, Sabtu (5/9/2020).

Bamsoet mengatakan, dalam konsepsi kehidupan ketatanegaraan modern, media massa tidak saja turut memberi warna, tetapi juga menjadi salah satu pilar demokrasi, di samping lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Menurutnya, berbagai peran media massa dalam membangun demokrasi saat ini telah terimplementasikan dalam berbagai peran penting, di mana media massa tidak hanya menjadi institusi yang menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, tetapi juga merepresentasikan fungsi kontrol, fungsi kritik, sekaligus memberikan ruang bagi partisipasi publik.

"Peran media dalam menyajikan informasi yang akurat, obyektif, dan berimbang, pada gilirannya akan mendorong terwujudnya masyarakat yang melek informasi.

Selain penting dalam membangun literasi informasi publik, hadirnya pemberitaan yang sehat ini dapat menjadi penyeimbang/pembanding, sekaligus sebagai filter atas masih maraknya informasi menyesatkan yang begitu mudah tersebar melalui media sosial hingga menjadi viral.

Bamsoet menggambarkan, hingga 5 Mei 2020, Kementerian Kominfo menemukan 1.401 konten hoaks.

"Ini sungguh memprihatinkan, ketika kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat tengah terhimpit oleh dampak pandemi, masih ada saja pihak-pihak tidak bertangggung jawab yang mencederai kondisi psikologis masyarakat dengan menyebarluaskan informasi yang menyesatkan," tuturnya.

Terkait dengan upaya mempertahankan dan merawat kepribadian serta jatidiri bangsa adalah tugas kolektif. Oleh karenanya diperlukan partisipasi dan semangat kebersamaan dari setiap elemen masyarakat, termasuk media massa.

"Dengan jangkauan yang luas dan tingkat aksesibilitas yang tinggi, media massa mempunyai peran strategis dalam menyebarluaskan wawasan kebangsaan," katanya.

Media massa akan menjadi salah satu mitra penting dan strategis bagi MPR dalam melaksanakan tugas￾tugas konstitusionalnya, terutama dalam mewujudkan visi MPR sebagai Rumah Kebangsaan," tutup Bamsoet.

KEYWORD :

MPR Bamsoet rumah kebangsaan media massa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :