Sabtu, 04/05/2024 23:30 WIB

Wow, Panen Padi Inpari 40 di Sumsel Capai 10,5 Ton per Hektare

Hasil panen dari varietas unggul baru (VUB) rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini mencapai 10,5 ton per hektare.

Suasana panen padi di Sumatera Selatan. (Foto: Balitbangtan)

Jakarta, Jurnas.com - Lebih dari 24 hektare sawah yang ditanami padi Inpari 40 di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) dan Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan memasuki masa panen.

Hasil panen dari varietas unggul baru (VUB) rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini mencapai 10,5 ton per hektare. Angka tersebut melebihi potensi hasil yakni 9,6 ton per hektare.

Menurut penyuluh pertanian, Fatkurohman, pemanfaatan inpari 40 hampir merata di tiap desa, namun penanaman paling banyak dilakukan di Desa Tegalrejo dan Bedilan, Kecamatan Belitang I, OKUT.

Melihat tingginya produktivitas yang dihasilkan, para petani pun mengaku puas dan siap mengembangkan lebih lanjut VUB ini.

Kesan dari petani bahwa inpari 40 ini layak dikembangkan untuk masa yang akan datang, itu komen dari petani," kata Fatkurohman melalui sambungan telepon pada Jumat (17/4).

Lebih lanjut Fatkurohman menjelaskan bahwa pemerintah setempat memberi dukungan penuh untuk pengembangan inpari 40, sehingga petani menjadi lebih bersemangat untuk memanfaatkan padi toleran kekeringan ini.

"Banyak petani sekeliling yang belum mencoba varietas ini, tapi setelah melihat pertumbuhannya mereka ingin menanam juga dan itu sudah sesuatu yang baik," jelasnya.

Selain inpari 40, petani di Sumsel juga memanfaatkan VUB rakitan Balitbangtan lainnya, yakni Inpari Blas. Dari total hamparan sekitar 150 hektar, 90 persen diantaranya telah dipanen dengan produktivitas rata-rata sebesar 6,2 ton per hektare.

Sama seperti daerah lain, panen yang berlangsung di Sumatera Selatan merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga stok pangan.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpomenyebut bahwa saat ini Indonesia selalu panen padi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi pangan termasuk pada Ramadan nanti.

"Akhir Maret, April, Mei adalah panen besar. Setelah panen selesai nanti akan langsung kita percepat masa tanam guna mengantisipasi tatangan yang ada," jelas Syahrul usai mengunjungi Toko Tani di Bogor pada Selasa (14/4).

KEYWORD :

Padi Inpari 40 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Ogan Komering Ilir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :