Minggu, 28/04/2024 11:21 WIB

Jenazah Marcos Disetujui Pindah ke TMP

Para pengkritik Marcos berpendapat tidak tepat untuk memberi tempat terhormat kepada mantan presiden yang dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan orang

Jakarta - Jenazah mantan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos yang saat ini masih diawetkan di kampung halamannya, Batac, mendapat persetujuan untuk dipindahkan ke makam pahlawan di Ibu Kota Manila. Namun  keputusan itu memicu kontroversial karena Marcos dianggap tidak layak.

Persetujuan pemindahan jenazah mantan presiden yang digulingkan oleh revolusi rakyat tahun 1986 tesebut, diberikan oleh  Presiden Filipina, Rodrigo Duterte yang direncanakan akan berlangsung bulan depan. Dia mengatakan unjuk rasa untuk menentang keputusannya diizinkan selama tidak menganggu pengguna jalan raya.

Juru bicara militer Filipina, Kolonel Benjamin Hao, mengatakan keluarga Marcos sudah mengunjungi pemakaman di kawasan Taguig, Manila, untuk memilih lokasi kuburannya dan melakukan persiapan awal.

Para pengkritik Marcos berpendapat tidak tepat untuk memberi tempat terhormat kepada mantan presiden yang dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan orang, penyiksaaan, dan sejumlah penculikan yang sebagian masih belum terungkap.

Marcos dan istrinya, Imelda, memerintah Filipina selama 20 tahun lebih sebelum sekitar satu juta warga Filipina turun ke jalanan untuk menggulingkannya dalam aksi yang belakangan dikenal sebagai Revolusi Kekuatan Rakyat tahun 1986.

Dia meninggal dunia di tempat pengasingannya di Honolulu, Hawaii, pada 28 September 1989 karena gangguan ginjal, jantung, dan paru-paru.

KEYWORD :

rodrigo duterte ferdinand marcos filipina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :