Pamekasan - Sebanyak 73 pasangan sapi betina bersaing menjadi yang tercantik, dalam konteks kecantikan sapi atau kontes sapi sonok yang digelar masyarakat penggemar sapi di lapangan Desa Sotabar, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu.
Panitia Penyelenggara Kontes Sapi Sonok, Nasuki mengatakan, , kontes sapi cantik itu merupakan tradisi dan sudah dikenal sejak dulu. "Tradisi seni kecantikan sapi ini merupakan tradisi asli Pamekasan bahkan telah memiliki hak paten di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Madura," kata Nasuki yang juga Kepala Desa Sotabar itu.
Sapi-sapi itu dipajang berpasangan. Dengan iringan musik saronen, yakni musik khas Madura, sapi-sapi itu dilepas secara bersamaan berjalan diatas lintasan sepanjang 200 meter.
Dewan juri menilai gerak langkah sapi yang sesuai dengan irama gamelan musik, dan keindahan pakaian sapi. "Syaratnya harus berjalan lurus dan tidak boleh melebihi garis batas yang telah ditetapkan," terang Nasuki.
Jika, kaki sapi menyenggol garis pembatas, maka nilainya akan dikurangi sepuluh, dan pasangan sapi harus bisa masuk gelanggang dengan sempurna.
Kontes kecantikan sapi yang oleh masyarakat Pamekasan dikenal dengan sebutan Sapi Sonok ini, menarik minat masyarakat Madura. Sebab, selain mengedepankan unsur seni, apalagi pasangan sapi selalu diiringi masuk saronen, dalam konteks sapi sonok ini tidak terlihat adanya unsur kekerasan, sebagaimana karapan sapi.
DPRD Pamekasan Segera Sahkan Perda Poligami
Sapi Sonok Pamekasan