Jum'at, 03/05/2024 14:05 WIB

Kementan Dongkrak Produksi Padi Indramayu Lewat Bantuan Alsintan

Dengan alsintan, kata Momon, pengolahannya akan lebih cepat, efisien (murah) dan cenderung produk yang dihasilkan lebih baik.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya dan Manusia Pertanian, Momon Rusmono yang mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman kunjungan kerja di Pondok Pesantren As-Salafiyah di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Sabtu (23/3).

Indramayu, Jurnas.com - Indramayu saat ini sudah jadi lumbung beras skala nasional dengan produksi 1,8 juta ton. Kementerian Pertanian (Kementan) yakin bahwa produksi beras Indramayu bisa melebihi dari itu dengan sentuhan teknologi.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya dan Manusia Pertanian, Momon Rusmono yang mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Pondok Pesantren As-Salafiyah Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Sabtu (23/3).

"Selama ini kita tahulah, Indramayu merupakan lumbung padi nasional. Tadi dijelaskan produksinya 1,8 juta ton. Nah ini sebetulnya masih ada potensi untuk lebih ditingkatkan dan diefisiensikan," jelas Momon.

Untuk meningkatkan produktivitas tersebut, Kementan mengucurkan alat mesin pertanian (Alsintan). Dengan alsintan, kata Momon, pengolahannya akan lebih cepat, efisien (murah) dan cenderung produk yang dihasilkan lebih baik.

Momon mencontohkan, yang dipanen dengan combine harvester dan yang dipanen dengan power tresher harganya lebih mahal combine. "Hampir beda seratus hingga tiga ratus perak," jelas Momon.

Selain itu, Kementan juga telah membangun saluran irigasi tersier, yaitu sebanyak tiga juta hektare. "Ada juga bantuan sarana dan prasarananya, seperti benih, pengendalian pupuk, termasuk kita optimalkan pendampingan dan pengawalan dan penimbunan petani itu sendiri," pungkas Momon.

KEYWORD :

Lumbung Beras Indramayu Jawa Barat Mesin Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :