Gap Inc (Foto: CNBC)
New York, Jurnas.com – Perusahaan fesyen Gap Inc akan memisahkan merek Old Navy, yang dinilai memiliki kinerja lebih baik.
Kebijakan ini dinilai sebagai upaya restrukturisasi terbesar untuk mendorong penjualan, yang mengangkat saham sebesar 25 persen pada Kamis (28/2) kemarin.
Dikutip dari Reuters, perusahaan tersebut sedang berjuang mengangkat penjualan merek-mereknya. Old Navy menjadi tumpuan, karena memiliki basis pelanggan yang lebih luas. Sementara Gap terus berjuang dalam menghadapi persaingan ritel yang berubah begitu cepat.
“Sudah jelas bahwa model bisnis dan pelanggan Old Navy semakin berbeda dari merek-merek khusus kami dari waktu ke waktu,” ujar Kepala Gap, Ribert Fisher dalam sebuah pernyataan pada Jumat (1/3).
Fisher mengatakan, sebanyak 230 toko khusus Gap akan ditutup, bersamaan dengan 68 toko yang sebelumnya mengalami nasib yang sama. Jumlah itu sudah hampir setengah dari jumlah toko yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan juga akan meningkatkan pengeluaran untuk pemasaran dan pengembangan produk baru Gap. Namun Chief Executive Officer Art Peck menyebut merek itu sedang dalam perubahan haluan.
“Saya sudah melakukan perubahan sebelumnya. Dan saya sudah memakan kata-kata saya. Saya tidak akan mengubah lagi. Yang saya tunggu ialah peningkatan dari periode ke periode, dan saya cukup percaya diri dan nyaman dengan apa yang saya lihat,” ujar Peck.
Gap, Athleta, Banana Republic, dan merek lainnya akan menjadi bagian dari perusahaan yang belum disebutkan namanya. Pemisahan Old Navy menjadi perusahaan publik, yang menurut Gap akan bebas pajak bagi investor, kemungkinan akan selesai pada 2020.
Peck kabarnya akan memegang posisi yang sama di perusahaan baru, sementara CEO Old Navy Sonia Syngal akan tetap sebagai kepala perusahaan mandiri.
Old Navy memiliki penjualan tahunan sekitar US$8 miliar, sementara merek lain memiliki pendapatan gabungan sebesar US$9 miliar.
KEYWORD :Merek Gap Old Navy Seputar Fesyen
