Selasa, 14/05/2024 17:58 WIB

Rusia Ancam AS dengan Rudal Baru

Pria 66 tahun itu memperingatkan Washington agar tidak menempatkan rudal baru di Eropa setelah runtuhnya perjanjian kunci era Perang Dingin.

Donald Trump dan Vladimir Putin (Foto: AFP)

Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak meluncurkan rudal baru di Eropa. Ia mengatakan akan membalas dengan cara serupa dengan menargetkan ibu kota Barat dengan persenjataan barunya sendiri.

Putin mengatakan, AS meninggalkan pakta kontrol senjata utama - perjanjian Angkatan Nuklir Menengah-Rentang 1987 - untuk membebaskan tangannya guna membangun rudal baru dan mencoba mengalihkan kesalahan atas tindakan di Rusia.

Pria 66 tahun itu memperingatkan Washington agar tidak menempatkan rudal baru di Eropa setelah runtuhnya perjanjian kunci era Perang Dingin, dengan mengatakan Moskow akan menganggapnya sebagai "ancaman serius".

"Saya mengatakan ini dengan jelas dan terbuka, Rusia akan terpaksa mengerahkan senjata yang dapat digunakan melawan pusat pengambilan keputusan yang berada di belakang sistem rudal yang mengancam kita," kata Putin.

"Kemampuan senjata semacam itu, termasuk waktu untuk mencapai pusat-pusat itu, akan setara dengan ancaman terhadap Rusia," sambungnya.

Ia tidak mengatakan senjata spesifik apa yang bisa dikerahkan Moskow, tetapi dia melaporkan kemajuan cepat pada serangkaian sistem baru yang disajikan setahun yang lalu.

Senjata saru Rusia

Putin mengatakan kelomok pertama kendaraan hypersonic glide Avangard mulai dikerahkan tahun ini.

Ia juga mengatakan, cukup berkembang dan sukses uji coba rudal balistik berat antarbenua Sarmat yang baru, rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik dan drone bawah air bertenaga nuklir Poseidon.

Kapal selam pertama yang dilengkapi untuk membawa Poseidon akan diturunkan akhir tahun ini.

Puting  juga mengumumkan penyebaran rudal hipersonik Zircon baru yang akan datang untuk angkatan laut Rusia. Ia mengatakan rudal itu mampu mengudara dengan kecepatan suara sembilan kali lipat dan akan memiliki jangkauan 1.000 km.

Ia  mengatakan program Zirkon tidak akan terlalu mahal karena rudal telah dirancang untuk melengkapi kapal permukaan dan kapal selam Rusia yang ada.

Sementara mengeluarkan peringatan keras kepada AS, Putin juga mengatakan Rusia masih menginginkan hubungan persahabatan dengan Washington dan tetap terbuka untuk pembicaraan kontrol senjata.

"Kami tidak ingin konfrontasi, terutama dengan kekuatan global seperti AS," katanya. (Al Jazeera)

KEYWORD :

Perjanjian Senjata Amerika Serikat Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :