Senin, 29/04/2024 11:25 WIB

Status Myanmar Belum Aman

Sekitar 2.500 orang mengungsi sejak awal Desember saat bentrokan pecah dengan Tentara Arakan.

Militer Myanmar saat menghadapi warga muslim Rohingya (Foto: Reuters)

Myanmar - Baku tembak antara kelompok bersenjata Buddha dan pasukan keamanan Myanmar menyebakan ribuan orang meninggalkan kampung halamannya di negara bagian Rakhine barat negara itu di penghujung 2018.

Juru bicara Perserikan Bangsa-Bangsa (PBB), Farhan Haq, mengatakan, sekitar 2.500 orang mengungsi sejak awal Desember saat bentrokan pecah dengan Tentara Arakan.

Tentara Arakan, merupakan salah satu dari beberapa kelompok memerangi militer Myanmar yang menginginkan otonomi penuh bagi etnis minoritas.

Tahun lalu, militer Myanmar mengumukan gencatan senjata selama empat bulan di utara dan timur laut negara itu. Kebijakan perdamaian yang asing itu dilakukan untuk memulai perundingan damai dengan kelompok-kelompok bersenjata.

Rakhine dikeluarkan dari kelompok mereka, memicu keraguan tentang kesediaan militer untuk mengakhiri semua konflik negara.

Para pengamat mengatakan, militer mengeluarkan Rakhine karena tidak ingin Tentara Arakan untuk mendapatkan pijakan di daerah itu dan tetap bertahan atas keprihatinan atas kelompok-kelompok bersenjata Rohingya yang kurang kuat.

Harian Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah pada Rabu mengatakan, seorang petugas polisi terluka parah saat polisi penjaga perbatasan diserang sekitar 30 orang yang membawa senjata berat dan ringan  pada hari sebelumnya di dekat Saytaung.

Juru bicara Angkatan Darat Arakan, Khine Thu Kha, membantah kelompok itu menyerang polisi, tetapi mengatakan para pejuangnya bentrok dengan pasukan keamanan pemerintah di Saytaung, sehari sebelumnya kejadian itu, menurut kantor berita Reuters.

"Ratusan polisi penjaga perbatasan telah dikerahkan di daerah-daerah yang jauh dari perbatasan dengan Bangladesh sebagai bagian dari serangan militer yang lebih luas terhadap kelompok itu," kata Khine Thu Kha.

 

KEYWORD :

Konflik Myanmar Pasukan Buddha Keamanan Myanmar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :