Rabu, 08/05/2024 22:15 WIB

AS Beri Harapan Palsu, PBB Cari Sumbangan untuk Palestina

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Otoritas Palestina meminta bantuan USD350 juta atau sekira Rp5,1 triliun untuk Palestina pada 2019.

Koordinator kemanusiaan PBB di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur, Jamie McGoldrick (Foto: Khaled Abdullah/Reuters)

Washington - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Otoritas Palestina meminta bantuan USD350 juta atau sekira Rp5,1 triliun untuk Palestina pada 2019, setelah Amerika Serikat (AS) memangkas bantunnya secara besar-besaran untuk Palestina.

"Meski membutuhkan dana yang lebih besar, tetap harus realistis," kata lembaga itu setelah diberi harapan palsu Gedung Putih, yang awalnya akan memberikan USD365 juta pada 2018, tetapi hanya membayar angsuran pertama sebesar USD60 juta, lalu menghentikan bantuan itu pada Agustus.

PBB meminta bantuan karena tabungan terus menurun dari USD539 juta pada 2018, karena kurangnya dana donor yang tersedia untuk mendukung 1,4 juta warga Palestina melalui lebih dari 200 proyek.

Awal tahun ini, AS memangkas hampir semua bantuannya kepada warga Palestina, setelah sebelumnya menyediakan sekitar USD500 juta per tahun melalui mekanisme yang berbeda termasuk badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

UNRWA mendukung hampir lima juta pengungsi Palestina di seluruh dunia.

Rencana Respons Kemanusiaan PBB 2019 berfokus pada warga Palestina yang paling membutuhkan makanan, perawatan kesehatan, tempat tinggal, air dan sanitasi, kata Jamie McGoldrick, koordinator kemanusiaan PBB di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Koordinator kemanusiaan PBB di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur, Jamie McGoldrick mengatakan, PBB harus lebih realistis ketika meminta dana karena kurangnya donor mengikuti langkah AS.

"Kami telah mengambil rencana tanggap kemanusiaan ini ke yang paling terfokus dan diprioritaskan," katanya pada  Senin (17/12) saat peluncuran seruan di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

KEYWORD :

Palestina Bantuan PBB Amerika Serikat Darurat Bantuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :