Rabu, 01/05/2024 23:04 WIB

Tingkatkan Kualitas SDM, Kemendes Libatkan 100 Perguruan Tinggi

Akademi desa bentukkan Kemendes PDTT adalah sebuah terobosan untuk mempersiapkan tenaga desa yang akan menjadi pemain utama dalam pengembangan desa dan pemberdayaan masyarakat diseluruh desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo (Foto:Humasmendes)

Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melibatkan 100 perguruan tinggi negeri dan swasta yang tergabung dalam Perguruan Tinggi Desa (Pertides) membentuk akademi desa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah pedesaan.

Akademi desa bentukkan Kemendes PDTT adalah sebuah terobosan untuk mempersiapkan tenaga desa yang akan menjadi pemain utama dalam pengembangan desa dan pemberdayaan masyarakat diseluruh desa serta untuk memperkuat sumber daya manusia ditingkat pedesaan.

Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa salah satu hambatan dari pembangunan desa di Indonesia adalah kurang tersedianya kualitas sumber daya manusia yang masih minim pendidikannya.

"Karena masih ada 60 persen angkatan kerja di desa yang kebanyakan hanya tamatan SD maupun SMP. Maka, perlu adanya keterampilan untuk membantu angkatan kerja yang ada di desa-desa. Karena uang saja tidak cukup, kalau ada orang yang melaksanakannya dengan kreatif, punya ide, sehingga uang yang diberikan oleh pemerintah bisa dimanfaatkan lebih efektif," katanya.

Dengan kondisi itulah, lanjut Eko, kemendes bersama 100 perguruan tinggi  membentuk akademi desa dengan menyiapkan modul yang mengandung materi atau panduan pengembangan dan pemberdayaan desa yang akan disebarkan secara online agar mudah diperoleh oleh masyarakat desa yang kesulitan untuk mendapatkannya secara langsung.

"Jadi dengan akademi desa itu, modul-modulnya itu adalah yang cepat diserap oleh masyarakat desa sehingga pembangunan desa bisa lebih efektif dan lebih cepat. Selain itu, modul itu akan disiarkan secara online sehingga masyarakat bisa belajar dimana saja dan kapan saja. Dan setiap 6 bulan kita akan adakan vocational tes dibalai-balai seperti balai Kementerian Sosial, Kementerian Desa maupun balai Kementerian Tenaga Kerja yang tersebar diseluruh indonesia," katanya.

Lebih lanjut, Eko menyebutkan bahwa dalam akademi desa ini akan mendapat dukungan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) terkait sertifikasi bagi masyarakat desa yang ikut dalam pelatihan di akademi desa.

"Kita sudah kerjasama dengan badan sertifikasi nasional. Jadi buat mereka yang mengikuti pelatihan di akademi desa nantinya memiliki kebanggaan karena punya sertifikat nasional dan sertifikat yang mereka dapatkan bisa menjadi dasar untuk mengikuti vocational training yang berikutnya yang dibuat oleh akademi desa dengan kurikulumnya yang dibuat oleh 100 perguruan tinggi yang tergabung dalam Pertides," katanya.

KEYWORD :

Info Kemendes




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :