Barito diproyeksikan jadi lumbung pangan jagung 2020
Barito Utara - Kepala Dinas Pertanian Barito Utara, Setia Budi menargetkan 2020 mendatang menjadi sentra atau lumbung jagung di Kalimantan Tengah. Itu disampaian saat menerima kunjungan tim Upsus BPTP Kalteng dalam rangka optimalisasi Luas Tambah Tanam (LTT).
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tengah mendorong jagung sebagai komoditas startegis penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dijadikan komoditas unggulan lantaraan permintaan pasar cukup tinggi dan harganya saat ini berkisar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per ton. Apalagi, luas lahan yang tersedia di Kabupaten Barito Utara masih relatif cukup banyak.
Menurutnya harga jual jagung yang cukup tinggi ditingkat petani juga mendorong masyarakat di sana berani melakukan alih fungsi lahan perkebunan karet untuk ditanami dengan jagung, alasanya karena rendahnya harga komoditas karet saat ini.
Selain itu telah terbukanya pasar untuk jagung, yang membuat masyarakat sangat bergairah untuk membuka lahan dengan tanaman jagung.
Kabupaten Barito Utara juga tercatat sebagai daerah pemasok jagung terbesar di Kalteng dan Kalsel, khususnya untuk kebutuhan bahan baku pakan ternak di PT Comfeed di Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.
Budi menjelaskan, tahun 2018 ini ada sekitar 1.650 hektare lahan untuk pengembangan jagung yang tersebar di 9 kecamatan dan sekitar 1.200 hektare untuk pengembangan padi gogo pada Musim Tanam (MT) Oktober maret 2018/2019.
Untuk mendukung upaya tersebut menurut Budi, pemda Barito Utara memperoleh bantuan dari Pemerintah Pusat berupa tiga unit alat berat berupa dua Ekskavator dan satu Buldozer yang digunakan membuka lahan untuk pengembangan jagung, padi gogo serta jalan usahatani.
KEYWORD :Barito jagung lumbung pangan
