Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di dampingi Budi Waseso dan Aster Kasad (Foto: Istimewa)
Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan stok pangan strategis selama Ramadan dan Idul Fitri lebih mencukupi, bahkan beberapa bulan setelah lebaran.
"Kami terima laporan tadi pagi dari Direktur Bulog, Budi Waseso dan Badan Ketahanan Pangan (PBK), Agung Hendriadi bahwa harga mulai turun. Namun komitmen kami akan terus menurunkan harga lebih stabil dibandingakan tahun lalu," kata Menteri Amran usai Rapat Koordinasi Serapan Gabah (Sergap) Petani di Kantor Perum Bulog, Jakarta Rabu (9/5).
Stok beras, gula, daging, bawang merah, telur, ayam dan beberpa pangan strategis kata Amran, semuanya aman. Bahkan kebutuhan per bulan khusus untuk Ramadan dan Idul Fitri tahun ini akan dinaikan 30 persen dari kebutuhan biasanya.
"Misalnya kebutahan kita per tahun 30 juta, kita naikkan 30 persen khusus Ramadan dan Idul Fitri," jelas pria yang dijuluki Bapak Jagung itu.
Menurut Amran, stok beras di Bulog saat ini lebih dari satu juta. Pengadaan yang biasanya menyerap 17 ribu ton per hari bahkan tembus 22 ribu ton. Kemudian pada Rabu (9/5), suplai beras yang masuk di Cipinang sekitar 41 ribu ton. Padahal standarnya hanya 20 hingga 30 ribu ton per harinya.
Meski begitu, jelas Amran, target penyerapan gabah akan terus diupayakan mengingat. Pasalnya, potensi panen masih cukup besar, terutama di 10 provinsi sentra, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Untuk mendukung penyerapan gabah, Kementerian Pertanian (Kementan) merevisi anggaran 1 triliun untuk menyediaka 1000 unit dryer dengan kapasitas sekitar 10 hingga 20 ton. Jika optimal maka, ini dapat membantu penyerapan gabah 10 hingga 15 ribu ton per hari.
KEYWORD :
Mentan Amran Sulaiman pangan strategis Bulog
