Sabtu, 27/04/2024 23:09 WIB

Kemendes Libatkan Kaum Perempuan Bangun Desa

Fatayat juga bisa dilibatkan untuk mendorong desa membangun desa-desa wisata, membuat budidaya hidroponik, pelatihan beternak ayam, pengembangan BUMDes, Prukades.

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menghadiri Konferensi Besar XVI Fatayat NU di Ambon pada Jumat (27/4).

Ambon - Dorong percepatan pembangunan di desa-desa, pemerintah terus menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder. Tak kurang, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga melibatkan kaum perempuan desa. Melalui organisasi Fatayat Kemendes PDTT mengadakan program pelatihan guna membantu pengelolaan dana desa.

"Fatayat NU merupakan satu komponen bangsa yang cukup besar. Apalagi komitmennya untuk pemberdayaan masyarakat. Kita bantu untuk pelatihan-pelatihan bagi Fatayat untuk menjadi training of trainer," ujar Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo saat menjadi pembicara utama dalam Konferensi Besar (KONBES) ke XVI Pimpinan Pusat Fatayat NU di Ambon, Jumat (27/4).

Dalam pidatonya, Mendes Eko juga menyebutkan peran penting organisasi ini yaitu berharap Fatayat aktif berperan dalam membantu mengurangi stunting, khususnya di Maluku. Fatayat bisa undang ibu-ibu di desa untuk dilatih di balai-balai dalam penanganan stunting.

"Fatayat dilatih kemudian Fatayat melatih ibu-ibu. Kita ada 1.000 desa prioritas program pengurangan stunting. Masalah kurang gizi, sanitasi, air bersih, ini wilayahnya ibu-ibu juga," tambahnya.

Selain itu, Fatayat juga bisa dilibatkan untuk mendorong desa membangun desa-desa wisata, membuat budidaya hidroponik, pelatihan beternak ayam, pengembangan BUMDes, Prukades. "Fatayat menjadi fasilitator program-program kementerian," imbuhnya.

Mendes PDTT juga mengintruksikan kepada Dirjen PPMD Taufik Madjid  menganggarkan 5 Milyar untuk Fatayat dalam rangka memberikan pelatihanan dan pendampingan pengelolaan dana desa dan fasilitator program prioritas kementerian (mendorong, melatih dan mendampingi program Prukades, BUMdes, Embung).

"Nanti kita latih Fatayatnya dulu, dengan modul-modul, pelatihan, kalian yang memastikan tiap wilayah kadesnya bisa menjalankan dana desa, saya anggarkan 5 Milyar (100 juta/wilayah)," ujarnya disambut tepuk tangan peserta Konbes XVI Fatayat NU.

Dari Fatayat juga banyak yang menjadi pendamping desa. "Saya kalau melihat wajah ibu ibu terang begini, saya yakin Indonesia akan maju," selorohnya.

Ia menilai persoalan di desa masih banyak salah satunya yaitu angka kemiskinan masih tinggi. Masih banyak desa-desa tertinggal. Kantong-kantong kemiskinan ada di desa-desa.

"Berharap dengan aktifnya Fatayat bisa membuat pendorong gerakan bangun desa-desa di Indonesia," pungkasnya.

Sebagai informasi, Fatayat merupakan wadah kaderisasi perempuan NU yang berdiri sejak 1950. Organisasi perempuan yang memiliki anggota yang mengakar di pedesaan ini digadang-gadang merupakan aset potensial bangsa Indonesia.

Beberapa kerjasama yang sudah dilakukan Kemendes PDTT dengan Fatayat NU yaitu peningkatan SDM dalam pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi kreatif dan lain-lain.

KEYWORD :

Info Kemendes Fatayat Eko Putro Sandjojo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :