Kamis, 02/05/2024 05:27 WIB

Korporasi Bangkitkan Peternak Wujudkan Kemandirian Persusuan Nasional

Sistem korporasi diharapkan dapat membangkitkan usaha bersama peternak sapi perah di Indonesia untuk meningkatkan daya saing

Sugiono menghadiri launching Agroeduwisata Kampung Susu di Pasuruan

Pasuruan - Sistem korporasi diharapkan dapat membangkitkan usaha bersama peternak sapi perah di Indonesia untuk meningkatkan daya saing. Begitu kata Sugiono saat mengahadiri Launching Agroeduwisata Kampung Susu "SPR Bangkit Bersama" Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan.

Menurut Sugiono dari data yang dilaporkan, Gabungan Kelompok Tani Ternak (KTT) Bangkit Bersama ini telah menyumbang akseptor sebanyak 11.483 ekor atau 89,33 persen pada 2017 dari populasi sapi betina produktif sebanyak 12.854 ekor.

Selain itu, Unit Usaha Bangkit Bersama juga telah mengembangkan sayapnya menjadi tempat wisata dan wahana edukasi.

"Kegiatan pengembangan Unit Usaha menjadi agroeduwisata ini sangat positif karena dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompoknya dan masyarakat sekitarnya," kata Sugiono.

Pengembangan agroeduwisata juga merupakan langkah strategis dalam memperluas pasar produk yang dikembangkan. Apalagi Unit Usaha ini sudah mengembangkan produk olahan susu dan probiotik suplemen organik untuk ternak ruminansia dan unggas, serta biofertilizer organik untuk tanaman.

Sugiono menuturkan, dampak positif lain yang juga diharapkan dengan adanya pengembangan agroeduwisata adalah berkembangnya motivasi generasi muda untuk menggeluti usaha peternakan khususnya sapi perah.

"Dengan hal tersebut, maka akan ada regenerasi peternak yang berorientasi bisnis yang berujung pada peningkatan populasi sapi, serta produksi susu dan daging ke depan akan terjamin," tandasnya.

"Pengembangan di aspek hilir untuk produk hasil peternakan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap usaha peternak. Selain itu, dengan adanya pengembangan hilirasi kita harapkan akan dapat mewujudkan kemandirian persusuan Nasional," sambungnya.

Sugiono menyampaikan, peternak berkorporasi ini sebenarnya jawaban atas arahan Presiden Joko widodo agar usaha peternakan rakyat lebih berdaya saing.

"Adanya kampung susu ini merupakan contoh baik untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan susu segar sebagai sumber protein hewani untuk kesehatan. sehingga keberadaannya perlu kita replikasi di daerah-daerah lain," tandasnya.

Untuk itu, Ia sarankan agar para peternak untuk membentuk gabungan-gabungan kelompok yang secara kolektif mengelola suatu usaha dalam satu manjemen terintegrasi, terarah dan terukur.

Menurutnya, agar unit managemen ini berhasil,  maka harus diketahui benar kemampuan sumber dayanya, yaitu kapasitas tampung termasuk potensi lahan Hijauan Pakan Ternak dan kapabititas peternak yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal sapi dan produktifitasnya.

Selain itu juga termasuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produknya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak atau kesejahteraan peternak

"Kedepan usaha-usaha sub sektor peternakan kita arahkan untuk berkorporasi, sehingga dapat diukur skala usahanya," ujar Sugiono.

KEYWORD :

Kementan Sapi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :