Kamis, 09/05/2024 10:41 WIB

2032, Ekonomi China Diprediksi Lampaui AS

Pertumbuhan ekonomi Asia diprediksi akan terus melonjak dan China kemungkinan bisa menyalip tempat Amerika Serikat sebagai produsen  dolar terbesar di dunia hanya dalam waktu satu dekade.

Presiden China, Xi Jinping

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Asia diprediksi akan terus melonjak dan China kemungkinan bisa menyalip tempat Amerika Serikat sebagai produsen dolar terbesar di dunia hanya dalam waktu satu dekade.

Tabel Liga Ekonomi Dunia (WELT) terbaru laporan yang dirilis oleh Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis (CEBR) juga menyimpulkan India akan melompati Inggris dan Prancis tahun depan untuk menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia. Pada 2027, India akan bergerak maju dari Jerman ke posisi ketiga.

Dilansir UPI, Asia tampaknya menjadi rumah kuasa dalam laporan tersebut. Pada tahun 2032, tiga dari empat ekonomi terbesar di dunia adalah Asia (Cina, India dan Jepang), Korea Selatan dan Indonesia akan masuk 10 besar. Sementara Taiwan, Thailand, Filipina dan Pakistan berada di 25 negara teratas di dunia.

"Tren yang menarik yang muncul adalah bahwa pada 2032, lima dari 10 ekonomi terbesar akan berada di Asia sementara ekonomi Eropa jatuh dan AS kehilangan posisi teratas," kata Oliver Kolodseike, ekonom senior. 

"Teknologi dan urbanisasi akan menjadi faktor penting yang mengubah ekonomi dunia dalam 15 tahun ke depan," lanjutnya.

Laporan tersebut juga menyimpulkan bahwa pada tahun 2020, Inggris akan bangkit kembali untuk menyusul Prancis, jika efek Brexit menjadi kurang dari yang ditakutkan. Delapan tahun kemudian, Brasil akan menyalip kedua negara untuk menjadi ekonomi terbesar keenam.

Sorotan lainnya termasuk Italia yang keluar dari sepuluh ekonomi terbesar pada tahun 2023 dan jatuh ke posisi 13 di tahun 2029. Pakistan bangkit dari posisi 41 saat ini menjadi 25 pada 2031, Bangladesh naik dari 43 ke 31 pada 2032 dan Australia naik dari posisi 13 menjadi 11 pada 2026.

Laporan tersebut mengatakan bahwa energi akan lebih murah bagi konsumen dan, karena harga minyak yang lemah, Rusia akan turun dari posisi saat ini dari tangga 11 sampai 17 pada 2032.

KEYWORD :

China Ekonomi Internasional Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :