Minggu, 28/04/2024 07:21 WIB

Fadli Zon: Menteri Perindustrian Lecehkan Petani

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dinilai telah melecehkan profesi petani. Hal itu terkait pernyataan yang menyebut jika upah pekerja di pabrik lebih tinggi daripada bekerja di sawah.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon di Sidang Inter Parliamentary Union (IPU) ke-137 (Foto: Humas DPR)

Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dinilai telah melecehkan profesi petani. Hal itu terkait pernyataan yang menyebut jika upah pekerja di pabrik lebih tinggi daripada bekerja di sawah.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang sekaligus sebagai Ketua Umum DPN HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), di sela-sela mengikuti The Conference of the State Parties to United Nations Convention Against Corruption, di Austria, Rabu (8/11).

"Pernyataan semacam itu, yang membandingkan profesi hanya dari tingkat upah, bisa menyesatkan pemahaman publik dan cenderung melecehkan profesi petani," kata Fadli.

Misalnya, kata Fadli, jika gaji astronot lebih tinggi dari gaji pekerja pabrik, lantas apakah kemudian semua orang harus jadi astronot? Apa menjadi astronot lebih baik dari menjadi pekerja pabrik? "Tak seharusnya pejabat pemerintah melontarkan pernyataan tak terukur semacam itu," tegasnya.

Ketimbang membandingkan upah buruh pabrik dengan upah petani di Klaten, kata Fadli, Menteri Perindustrian mestinya fokus memperhatikan laju deindustrialisasi di Indonesia.

"Kenapa kontribusi sektor industri terhadap PDB terus mengalami penurunan? Persoalan itu mestinya diberi perhatian utama," tegasnya.

Pada 2004, kata Fadli, konstribusi industri manufaktur terhadap PDB kita masih 28,34 persen. Namun, tahun 2014 kinerja industri manufaktur terus turun menjadi 21,01 persen.

"Di masa pemerintahan Joko Widodo, laju penurunannya tak berkurang. Pada Triwulan II tahun 2017, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB bahkan tinggal 17,94 persen. Selain itu, pertumbuhan industri kita juga selalu berada di bawah angka pertumbuhan ekonomi," katanya.

Kata Fadli, persoalan semacam itu mestinya lebih diperhatikan oleh Menteri Perindustrian, bahwa sektor industri kita kinerjanya ternyata tak bagus. Jadi, untuk menunjukkan kinerja sektor industri sebaiknya menggunakan data dari sektor industri juga.

"Jangan kemudian hanya demi memoles kinerja sektor yang dipimpinnya lalu membandingkannya dengan sektor lain yang tak ada hubungannya. Publik yang membaca pernyataan itu bisa salah memahami persoalan, seolah lebih baik jadi buruh pabrik saja daripada menjadi petani," tegasnya.

Jika upah petani dianggap rendah, lanjut Fadli, justru merupakan tugas pemerintah untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan petani dan bukannya malah merendahkan profesi petani.

"Apalagi, mayoritas jumlah tenaga kerja kita bekerja di sektor pertanian, yaitu sebanyak 39,68 juta orang, atau sekitar 31,86 persen. Sementara itu, mereka yang bekerja di sektor industri hanya separuhnya, yaitu sekitar 16,6 juta orang, atau sekitar 13,31 persen," katanya.

"Saya yakin Pak Airlangga maksudnya mungkin tak ingin merendahkan profesi petani. Tapi dengan pernyataannya itu, beliau telah menyinggung masyarakat petani," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

KEYWORD :

Warta DPR Pimpinan DPR Fadli Zon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :