Marlen Sitompul | Selasa, 31/10/2017 19:15 WIB
Pemberian Kenang-kenangan oleh Deputi Administrasi DPR kepada Purnabakti. (Foto: Humas DPR)
Jakarta - Deputi Administrasi Mardian Umar melepas tiga pegawai Sekretariat Jenderal DPR RI yang memasuki masa purnabakti di bulan Oktober 2017.
Ketiga pegawai tersebut adalah Anung Dipto Hapsoro (Kasubag Pemeliharaan Kendaraan Dinas), Slamet Purnomo (Komandan Pleton Bagian Pamdal) dan Zamhari (Pengadministrasi umum Pusdatin).
Terhadap ketiga pegawai tersebut, Mardian Umar berpesan bahwa pensiun adalah proses peralihan dari rutinitas satu ke rutinitas yang lain, sehingga harus dijalankan secara ikhlas.
"Hadapilah pensiun dengan hati yang ikhlas karena pensiun adalah awal langkah dan kegiatan baru. Bagi siapa saja harus diingat bahwa pensiun adalah perpindahan dari tugas sebelumnya ke tugas baru," kata Mardian Umar saat melepas ketiga purnabakti di Gedung Sekretariat Jenderal DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).
Sebagai bentuk perhatian
Setjen DPR RI, maka setiap pegawai yang menjadi purnabakti akan secara otomatis menjadi anggota dari Persatuan Pegawai Pensiunan (P3S)
Setjen DPR. Melalui wadah ini, diharapkan menjadi mediator untuk saling berkomunikasi antar purna bakti. Mengingat, pensiun bukan hal yang stagnan.
Hal senada diungkapkan Inspektur II Dewi Barliana yang mengatakan masa pensiun bukanlah hal yang stagnan, tetapi adalah peralihan dari rutinitas kantor ke rutinitas yang lain, hal ini juga menjadi peluang untuk purna bakti menjalin silaturahmi yang terputus ketika saat bekerja.
"Pensiun adalah memasuki kehidupan baru. Jadi setelah pensiun adalah masa terbaik untuk membina kembali silaturahmi yang terputus saat aktif bekerja," terang Dewi.
Melalui kegiatan ceremonial pelepasan pensiunan ini, diharapkan semakin mempererat hubungan antara pegawai yang memasuki purnabakti dengan pegawai yang masih aktif. Hubungan silaturahmi ini harus tetap dibangun dalam menjaga soliditas antar pegawai di lingkungan
Setjen DPR.
KEYWORD :
Warta DPR Setjen DPR Layanan Publik