Sabtu, 04/05/2024 17:11 WIB

Edhy Prabowo: Mendekati Hati Rakyat, Cara Mujarab Mengatasi Paham dari Luar

Edhy mengatakan akan selalu ada berbagai kemungkinan gangguan terhadap Pancasila

Edhy Prabowo

Palembang - Pimpinan Badan Sosialisasi MPR Edhy Prabowo mengatakan akan selalu ada berbagai kemungkinan gangguan terhadap Pancasila. Sehingga, kata dia, kegiatan sosialisasi yang berkaitan dengan penguatan nilai-nilai Kepancasilaan mesti terus digalakkan.

"Bahwa tidak ada take it for granted tentang Pancasila dan konsitusi kita tidak diganggu. Di tengah perubahan zaman begitu cepat, teknologi yang tak pernah terhenti melahirkan perkembangan baru, dan kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi lima tahun ke depan. Maka itu, MPR tidak akan pernah berhenti melakukan kegiatan sosialisasi ini,” ujar Edhy saat Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Outbound di Ballroom Hotel Grand Zuri Kota Palembang, Jumat sore (15/9/2017).

Edhy Prabowo menunjuk contoh yang baru saja terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara dimana ditemukan lebih dari 50 anak sekolah dasar meninggal dunia karena mengonsumsi obat jenis PCC. Ia meyakini bukan tantangan itu saja yang akan dihadapi masyarakat, tetapi juga banyaknya paham atau berbagai aliran kepercayaan terus berkembang masuk ke Indonesia.

“Kalau kita menghadapinya dengan cara-cara konvensional maka tidak akan kuat, bahkan dengan militer yang terkuat di dunia pun saya yakin tidak akan kuat,” ungkap Edhy Prabowo.

Jadi, menurut Edhy Prabowo, untuk menghadapinya tidak lain dengan cara mendekati hati rakyat atau hati masyarakat kita.

“Karena inilah cara-cara persuasi yang paling mujarab dan ampuh,” sebut putera asal Sumatera Selatan ini.

Oleh karena itu, lanjut Edhy Prabowo, MPR akan terus melakukan sosialisasi Empat Pilar. Selain dengan metode outbound, juga dengan metode lainnya termasuk dengan seni budaya. Diantaranya, wayang atau pun kesenian Dulmuluk di Sumatera Selatan.

Acara tersebut untuk kedua kalinya pada tahun ini, MPR menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Outbound. Sebelumnya, acara serupa berlangsung di Sulawesi Selatan.

Sebelum membuka kegiatan outbound ini, Edhy Prabowo menyampaikan berita duka atas meninggalnya salah seorang anggota Badan Sosialisasi, Azhar Romli. Anggota Fraksi Partai Golkar ini satu komisi dengan Edhy Prabowo, yaitu Komisi IV DPR.  Pada hari sebelum meninggal,  Edhy Prabowo menyaksikan bahwa beliau meski dalam kondisi kurang sehat mengikuti seluruh kegiatan komisi dari pagi sampai malam, dan juga kegiatan partainya.

“Nah, ini harus dicontoh para mahasiswa apabila nanti mendapat amanah dari masyarakat,”  ujar Edhy Prabowo di depan 100 mahasiswa dari 21 perguruan tinggi di Sumatera Selatan yang menjadi peserta Sosialiasi Empat Pilar dengan metode outbound tersebut.

Edhy Prabowo menyatakan, outbound adalah salah satu metode dari sekian banyak metode dilakukan MPR dalam menyosialisasikan Empat Pilar. Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi Empat Pilar ini telah dilakukan MPR sejak 2012.

"Dulu, dilakukan oleh tim kecil yang dikenal sebagai Tim Kerja Sosialisasi beranggotakan 80 orang. Tapi, sekarang, 692 anggota MPR diberi kesempatan untuk terus melakukan sosialisasi Empat Pilar di seluruh Indonesia," jelasnya.

 

Pancasila jangan diobok-obok

Rektor UIN Raden Patah, Prof. Dr. Mahammad Sirozi, dalam sambutannya menyatakan, kegiatan sosialisasi Empat Pilar ini sangat tepat diselenggarakan di saat seperti sekarang ini muncul kegalauan terhadap ideologi negara.

Dia mengingatkan, Pancasila tidak ujug-ujug (tiba-tiba) ada, tapi sudah melalui perdebatan panjang para negarawan, para ulama.

Pancasila, jelas Sirozi, adalah hasil kesepatan dari para pemimpin kita. Karena mereka menyadari kalau ideologi Negara diobok-obok, diganggu, maka  sendi-sendi kehidupan akan terganggu.

“Kalau itu terjadi akan sulit untuk bisa recovery,” kata Sirozi.

Oleh karena itu, Sirozi mengingatkan bahwa Pancasila harus selalu ada, tidak boleh diobok-obok.

“Kalau ada yang mengganggu maka kita harus berada di depan,” ajak Sirozi.

Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi MPR, Tugiyana selaku ketua panitia penyelenggara melaporkan bahwa sosialisasi dengan metode outbound ini adalah memadukan kegiatan yang sifatnya penanaman nilai-nilai dan norma fundamental negara  diselingi dengan permainan  yang lebih rileks dan menyenangkan. Dengan harapan, permainan itu lebih mudah dicerna dan dipahami oleh peserta.

Tugiyana berharap, kegiatan ini dapat menambah dan memperluas wawasan kebangsaan para mahasiswa, sehingga dapat mendorong terbentuknya kader-kader genarasi muda penerus bangsa yang memiliki integritas terhadap bangsa dan Negara.  Dan, juga memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.

Pada acara pembukaan Sosialisasi Empat dengan metode outbound ini hadir anggota MPR yang juga pemateri, yaitu H. Hardisoesilo (Fraksi Golkar), Khatibul Umam Wiranu, M.Hum., (Fraksi Demokrat), Drs. Irgan Chairul Mahfiz (Fraksi PPP), dan Baiq Diyah Ratu Ganefi, S.H., (Kelompok DPD)). Selain itu, hadir pula para pimpinan perguruan tinggi di Sumatera Selatan, dan Asisten  III Pemda  Provinsi  Sumatera Selatan, Imam Susilo, mewakili Gubernur Sumatera Selatan.

KEYWORD :

MPR Sosialisasi Empat Pilar Pancasila




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :