Selasa, 14/05/2024 20:33 WIB

Kasus Penyiraman Novel Baswedan

Tito Ajak KPK `Menempel` di Tim Polri

Sudah lebih dari dua bulan, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang seusai shalat subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Namun hingga saat ini, pengusutan kasus penyiraman terhadap Novel belum ada kemajuan yang berarti.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian

Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menawarkan KPK untuk "menempel" dalam tim untuk mengusut pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Saya sampaikan dari tim Polri menawarkan kepada KPK untuk membentuk tim, kemudian kalau bisa mendekat atau menempel kepada tim Polri, memang ini bukan tim gabungan, kalau gabungan itu tupoksi yang sama," kata Kapolri dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Senin (19/06/2017).

Tito menjelaskan, pembentukan tim ini agar informasi Polri dan KPK dapat lebih terbuka.

"Seandainya kita lebih terbuka dengan cara tim dari KPK bisa nempel, misalnya mengecek alibi orang orang yang diduga dicurigai ada di dekat rumah Novel, cek alibinya. Istilahnya bahasa Jawa, dikew bersama-sama tim KPK," ujarnya.

Konferensi pers itu dilakukan seusai Ketua KPK Agus Rahardjo bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Bareskirm Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto.

Agus mengatakan, tawaran Kapolri sangat baik akan tetapi ia akan mengevaluasi dulu bantuan apa yang bisa diberikan KPK ke Polri. "Kami juga penyelidik dan penyidik kasus korupsi, bukan pidana umum," katanya.

Dijelaskan Agus, KPK hingga saat ini sudah memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh Polri.

"Perkembangan tadi cukup baik, mungkin ada langkah klarifikasi juga saudara Novel ke Singapura akan saya dampingi, semoga bisa kita temukan pelaku secepatnya. Kami hanya back up dan support," ujarnya.

Ia juga mengatakan dalam rapat dengan Polri sempat dibahas kasus yang pernah ditangani Novel saat di Bengkulu. 

"Kasus yang pernah ditangani Novel tadi jadi pembicaraan kita saat rapat, sampai kasus lama, sampai kasus Novel di Bengkulu. Oleh karena itu, KPK akan bekerja sama dengan Polri, kita kan berikan informasi, terkait belum tahu akan disimpulkan," kata Agus.

Sudah lebih dari dua bulan, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang seusai shalat subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Akibat siraman ini, dua mata Novel rusak dan harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017. Namun hingga saat ini, pengusutan kasus penyiraman terhadap Novel belum ada kemajuan yang berarti.

 

KEYWORD :

Air keras Novel Baswedan Polri KPK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :