Minggu, 28/04/2024 01:01 WIB

Parthenon of Book, Mengenang Pembakaran Buku

Sebuah replika kuil Acropolis di Athena. Namun, rangka bangunan terbuat dari kolom besi, tertutup 100 ribu eksemplar dari 170 judul buku yang akan menutup semua kolom.

Parthenon of Books, Kassel, Jerman.

Kassel - Ini sebuah instalasi seni. Sebuah replika kuil Acropolis di Athena. Namun, rangka bangunan terbuat dari kolom besi, tertutup 100 ribu eksemplar dari 170 judul buku yang akan menutup semua kolom. Masing-masing dibungkus dalam kantong plastik untuk melindunginya dari cuaca Jerman yang berubah-ubah.

Parthenon of book, merupakan pertunjukan seni kontemporer kultus yang diadakan setiap lima tahun sekali di Universitas Kassel, Jerman.

Kuil legendaris itu akan ditutupi buku-buku terlarang, yang berharap bisa menimbulkan perdebatan tentang penyensoran di lokasi pembakaran buku Nazi di Jerman Tengah. Partenon of books ini berdiri di tempat yang sama di mana, pada tahun 1933, Nazi membakar buku-buku oleh penulis Yahudi atau Marxis.

Minujin (74), ikon pop art di Amerika Selatan, menggambarkan karyanya ini sebagai "karya yang paling politis".

"Karya ini memiliki dimensi yang persis sama dengan panjang Parthenon, panjang 70 meter (230 kaki), luas 31 meter dan tinggi 10 meter," jelas Pierre Bal-Blanc, salah satu kurator, dilansir dari AFP, pada Selasa (13/6).

Gedung berlapis ribuan buku ini sengaja dibuat miring untuk lebih mengesankan jika dipandang dari samping, ketimbang memandangnya secara frontal.

Jangan salah. Di sana ada buku-buku yang dinyatakan terlarang oleh sejumlah negara. Diantaranya adalah penulis Aleksandr Solzhenitsyn, penulis besar asal Rusia. Karya-karyanya dipahatkan bersama dengan judul buku kontroversial dan terlarang lainnya, seperti "The Bible", "The Satanic Verses", "The Adventures of Tom Sawyer" dan "The Little Prince".

Secara keseluruhan, pertunjukan dimulai pada 10 Juni. Pentas seni yang dikuratori oleh Documenta ini menolak komersialisme, mendukung hal-hal unik dan inovatif, akhirnya digelar lagi di kota asalnya, Kassel. Pertunjukan instalasi seni akan menamiplkan karya-karya 160 seniman hingga 17 September.

Florian Gassner, ahli sejarah seni yang terliabt bersama 19 siswanya dari Universitas Kassel, mencatat dan menyusun daftar buku-buku terlarang yang mencakup "Reformasi Protestan 500 tahun yang lalu hingga Apartheid Afrika Selatan.

"Di Jerman Timur Komunis tidak ada daftar buku terlarang yang disusun oleh pihak berwenang," kata Gassner, dilansir dari thelocal.[]

KEYWORD :

parthenon of book minujin buku terlarang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :