Senin, 13/05/2024 15:25 WIB

KPK Justru Terima Info Menarik Soal Pelaku Teror Novel dari Komnas HAM

Seperti diketahui, pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan belum terungkap hingga memasuki bulan kedua.

Penyidik KPK, Novel Baswedan usai menjalani perawatan wajahnya karena disiram air keras oleh orang tak dikenal

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerima informasi mengenai temuan-temuan menarik yang didapat tim investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kasus teror terhadap penyidik Novel Baswedan. Di antaranya, yang menyebut pelaku penyerangan merupakan orang yang terlatih dan teror telah direncanakan matang.

"Yang disampaikan kepada KPK bahwa ada temuan-temuan menarik. Tetapi lebih baik Komnas HAM yang mengumumkan. Ada informasi seperti pelaku diduga orang terlatih, dan hal ini direncanakan matang. Nanti kita lihat. Mereka mengatakan hampir selesaikan investigasi, nanti akan disampaikan lebih lanjut," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Sabtu (10/11/2017).

Seperti diketahui, pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan belum terungkap hingga memasuki bulan kedua. KPK belum mendapatkan informasi terbaru dari Polda Metro Jaya mengenai perkembangan penanganan kasus teror.  KPK terkait kasus teror Novel itu justru mendapat masukan salah satunya dari Komnas HAM untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).

"Sedangkan proses penanganan perkaranya, yang kami ketahui dari pihak polisi kita belum dapat informasi. Koordinasi belum dilakukan, seperti yang direncanakan," ujar Febri.

Hingga saat ini, Novel diketahui masih menjalani perawatan di Singapura. Belum diputuskan kapan Novel akan kembali ke Tanah Air. "Dokter belum menyampaikan estimasi waktu, belum tahu kapan rawat jalan kembali ke Indonesia. Karena masih ada perawatan intensif dari perawatan mata kirinya," tutur Febri.

Sementara itu, pihak keluarga Novel mempertanyakan keseriusan pihak kepolisian dalam pengungkapan kasus ini. Pasalnya, hingga kini kasus teror salah satu penyidik kasus korupsi e-KTP ini tidak kunjung menemukan titik terang.

Taufik Baswedan, Kakak kandung Novel mengungkapkan, ‎lambatnya pengungkapan kasus ini dapat menimbulkan citra buruk bagi Korps Bhayangkara. Jika jajaran kepolisian tak kunjung menangkap pelaku serta dalang dalam kasus ini, Taufik sepakat dan  mendorong agar pemerintah segera membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk men‎cari data-data dan bukti.

"Ini memperburuk ‎citra polisi sendiri. Ya seharusnya begitu (dibentuk TPF), karena efek dari lemahnya penegakan hukum ini, negara dan kita semua yang dirugikan," kata Taufik Baswedan saat dikonfirmasi terpisah oleh awak media.

Melihat kasus yang hingga kini belum menemui titik terang, Taufik menduga jika pihak kepolisian seakan menutup rapat kasus ini. Terlebih, belakangan tersiar kabar bahwa ada keterlibatan oknum anggota polisi terkait kasus ini.

"Polisi bukan belum menemukan (pelakunya), tapi memang enggak mau jalan. Karena kalau kasus kayak begini, dengan banyaknya bukti-bukti seperti sekarang maksimal seminggu sudah tertangkap pelakunya," ungkap Taufik.

KEYWORD :

Novel Baswedan KPK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :