Senin, 29/04/2024 12:25 WIB

Petisi Anti Haox Pecahkan Rekor MURI

Melalui seruan anti hoax dan fitnah ini, kebebasan pers yang adil, profesional, merdeka dan bertanggungjawab diharap bisa terwujud.

Ilustrasi Hoax

Lombok - Penandatangan petisi anti berita bohong atau hoax dan fitnah yang diselenggarakan Partai Demokrat di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Penandatangan petisi anti hoax dan fitnah ini bersamaan dengan hari tanpa kendaraan atau car free day yang berlangsung di Jalan Udayana, kota Mataram, NTB, Minggu (7/5).

Mantan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta istri Ani Yudhoyono, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi dan Agus Harimurti Yudhoyono ikut serta membubuhkan tandatangan di kain putih diikuti warga yang hadir. "Ini rekor MURI untuk masyarakat Mataram, NTB dan gubernur kesayangan kita Tuan Guru Bajang (TGB) panggilan akrab TGH Muhammad Zainul Majdi," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan.

Hinca menegaskan, melalui seruan anti hoax dan fitnah ini, kebebasan pers yang adil, profesional, merdeka dan bertanggungjawab diharap bisa terwujud. Perwakilan Muri mencatat, petisi ditandatangani 9.709 orang. Rekor petisi melawan hoax sebelumnya dicatatkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 3.000 orang.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono (SBY) mengajak masyarakat stop hoax dan fitnah. "Fitnah dan hoax tidak boleh dibiarkan. Kita mendukung pers yang merdeka tetapi juga bertanggungjawab dan adil serta tidak membela pihak tertentu dan pihak yang lain. Kita ingin negeri ini adil, tidak tebang pilih dan pilih kasih," kata dia.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara kebenaran, keadilan, etika dan hukum. Bukan negara kebohongan, fitnah dan hoax. Karena itu, rakyat harus memerangi itu. "Dari NTB kita gerakkan nasional stop hoax dan fitnah. Kita dukung pers yang adil dan bertanggungjawab," tegas SBY. Ant

KEYWORD :

Anti Hoax Partai Demokrat Pers Bebas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :