Minggu, 05/05/2024 20:10 WIB

Kementan Dorong Petani Gorontalo, Sukses Olah Lahan Sempit Jadi Produktif

Kementan Dorong Petani Gorontalo, Sukses Olah Lahan Sempit Jadi Produktif

Kelompok tani (poktan) Dulohupa manfaatkan pekarangan jadi lahan produktif. (Foto: Kementan)

Gorontalo, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong petani agar dapat memanfaatkan semua lahan, termasuk lahan berukuran kecil atau sempit seperti yang ada di pekarangan rumah, menjadi lahan yang produktif.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, mengingatkan agar lahan sempit tidak semestinya menjadi hambatan untuk berproduksi.

“Dengan memanfaatkan teknologi modern, lahan sempit pun tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.

Mentan Amran juga kerap kali membeberkan beberapa kata kunci agar petani sukses mengolah lahan, dan sekaligus menjadi sumber daya manusia (SDM) pertanian yang mumpuni.

“Mulai dari bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil. Empat kunci inilah yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi yang mumpuni,” ungkapnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, terus mendukung petani untuk memanfaatkan peluang dan melakukan terobosan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Petani harus dapat memanfaatkan peluang untuk genjot produktivitas pangan untuk mendapatkan cuan,” ujarnya.

Salah satu bentuk dukungan Kementan terhadap petani ialah melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).

Dedi menyebut, Kementan melalui Program READSI terus malakukan peningkatan kapasitas terhadap petani, pendamping desa, dan penyuluh di seluruh pelosok tanah air.

"Tugas READSI ini sangat mulia. Ia menciptakan SDM-SDM pertanian dan meningkatkan kapasitas praktisi pertanian," ujarnya.

Dampak positif dari program READSI ini pun kemudian dirasakan kelompok tani (poktan) Dulohupa, Desa Umbara, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.

Dengan program READSI, petani di Gorontalo, khususnya Desa Umbara, sukses memanfaatkan semua lahannya menjadi lebih produktif.

Anggota poktan Dulohupa, Abdul Kodir sukses membudidayakan seledri, selain jagung yang menjadi komoditas utamanya. Saat ditemui pada Sabtu, (17/02) Ia mengungkapknya selama ini giat menanam seledri yang merupakan tanaman langka dibudidayakan oleh petani di Gorontalo, sebab butuh perlakuan khusus dalam membudidayakannya.

“Sambil menunggu tanaman jagung panen, saya memanfaatkan waktu di rumah untuk budidaya seledri, meskipun dilahan sempit ini saya mampu menghasilkan rupiah dari hasil menjual tanaman ini,“ ujarnya.

Abdul Kodir menambahkan, meski di awal panen sempat gagal, ia tidak putus asa sampai menemukan trik dalam berbudidaya seledri.

“Di awal tanam saya pernah gagal 5 kali, namun saya terus mencoba sampai saya tahu triknya. Dan kini saya sudah bekerja sama dengan pasar pemasok hasil panen saya termasuk dengan penjual sayur secara langsung dengan mengambil hasil panen saya,” imbuhnya.

Sedangkan Fasilitator Desa Ambara, Zepri Uno, pun terus memotovasi dan membina petani termasuk Abdul Kodir agar tetap tekun dalam membudidayakan seledri.

“Beri perlakuan khusus mulai dari pengolahan tanah yang harus tepat, persemaian, penyiraman, hingga pemasangan paranet untuk menaungi tanaman seledri dari paparan sinar matahari langsung. Untuk pemupukannya, Abdul Kodir tidak mengunakan pestisida atau pupuk kimia, melainkan memanfaatkan pupuk kandang dari hasil kotoran sapi dan kambing miliknya,” imbuh dia.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Petani Produktivitas pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :