Minggu, 19/05/2024 17:55 WIB

Kuatkan Kerja Sama Internasional, Pembangunan Ekonomi dan Pengamanan Perbatasan Prioritas Imigrasi

Menhumham Yasonna Laoly menegaskan, kemitraan berperan penting untuk mengatasi tantangan global

Rekatkan Kerja Sama Internasional, Pembangunan Ekonomi dan Pengamanan Perbatasan Prioritas Imigrasi. (Foto: Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com- Kemitraan berperan penting untuk mengatasi tantangan global. Hal tersebut disampaikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kala membuka acara Diplomatic Reception, Selasa (23/01/2024) malam.

Acara yang merupakan salah satu rangkaian dari Hari Bhakti Imigrasi itu dihadiri oleh duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat seperti United Kingdom, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Australia, Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara sahabat lainnya.

“Kita perlu mengembangkan kerja sama internasional yang lebih erat untuk meningkatkan upaya kita bersama dalam mengatasi beragam permasalahan yang dihadapi di perbatasan, seperti penyelundupan manusia, perdagangan manusia, perdagangan obat-obatan terlarang, terorisme dan kejahatan dunia maya. Kerja sama kita tentunya akan berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan global dan regional,” tutur Yasonna.

Senada dengan Menkumham, Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim mengungkapkan, dalam konteks menjaga keseimbangan antara fasilitas dan keamanan, terdapat dua prioritas yang telah ditetapkan di awal pemerintahan ini selama 74 tahun terakhir.

“Prioritas pertama kami adalah memfasilitasi pembangunan ekonomi. Salah satu pendekatan yang kuat untuk menarik investor asing berkualitas tinggi dan berkeuangan tinggi, Indonesia memperkenalkan program golden visa. Dalam skema visa baru ini, investor asing dapat memperoleh izin tinggal antara lima dan sepuluh tahun, tergantung pada nilai investasi mereka,” ujar Silmy.

Prioritas kedua, lanjutnya, adalah mengamankan perbatasan Indonesia menggunakan perangkat teknologi tinggi. Tujuan dari prioritas ini adalah mengamankan Tanah Air serta memfasilitasi pergerakan pelintas dengan mulus. Saat ini Ditjen Imigrasi telah mengoperasikan autogate baru yang menggabungkan teknologi pengenalan wajah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, Bandara Internasional Yogyakarta dan Pelabuhan Batam.

Autogate menawarkan proses pemeriksaan keimigrasian tanpa kontak sehingga menyederhanakan prosedur masuk dan keluar bagi penumpang di Indonesia. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang memiliki paspor elektronik dan visa elektronik.

“Saya percaya bahwa usaha yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi dalam menghadapi tantangan global saat ini tidak akan sepenuhnya efektif tanpa upaya bersama internasional. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk membangun jaringan internasional yang lebih kuat dan kokoh guna mencapai kerjasama yang berdampak positif,” tutup Silmy

KEYWORD :

Yasonna Laoly tantangan global Diplomatic Reception




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :