Rabu, 15/05/2024 07:16 WIB

WHO Sebut Gaza Utara Tidak Lagi Memiliki Rumah Sakit yang Berfungsi

WHO Sebut Gaza Utara Tidak Lagi Memiliki Rumah Sakit yang Berfungsi

Warga Palestina memeriksa kerusakan menyusul serangan Israel di rumah sakit Kamal Adwan, di Jalur Gaza utara 16 Desember 2023. Foto: Reuters

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis bahwa Gaza utara tidak memiliki rumah sakit yang berfungsi karena kekurangan bahan bakar, staf, dan pasokan.

Hanya sembilan dari 36 fasilitas kesehatan yang berfungsi sebagian di seluruh Gaza, menurut WHO. Semua fasilitas ini terkonsentrasi di bagian selatan daerah kantong.

“Sebenarnya tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi di wilayah utara,” Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di Gaza, mengatakan kepada wartawan melalui tautan video dari Yerusalem.

“Al-Ahli (Rumah Sakit) adalah yang terakhir tetapi sekarang fungsinya minimal: masih merawat pasien tetapi tidak menerima pasien baru.”

Menggambarkannya sebagai “rumah sakit”, Peeperkorn mengatakan Al-Ahli mirip dengan rumah sakit yang memberikan perawatan sangat terbatas. Sekitar 10 staf, semuanya dokter junior dan perawat, terus memberikan pertolongan pertama dasar, manajemen nyeri dan perawatan luka dengan sumber daya yang terbatas, katanya.

“Sampai dua hari yang lalu, rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya rumah sakit di mana orang yang terluka dapat dioperasi di Gaza utara dan rumah sakit tersebut kewalahan menangani pasien yang membutuhkan perawatan darurat,” katanya.

“Tidak ada lagi ruang operasi karena kekurangan bahan bakar, listrik, pasokan medis dan petugas kesehatan, termasuk ahli bedah dan spesialis lainnya.”

Jenazah korban serangan Israel baru-baru ini dibariskan di halaman rumah sakit karena mereka tidak dapat dikuburkan dengan aman dan bermartabat, katanya.

Selain Rumah Sakit Al-Ahli, Gaza utara hanya memiliki tiga fasilitas kesehatan yang berfungsi minimal: rumah sakit Al-Shifa, Al Awda dan Al Sahaba, yang menurut Peeperkorn menampung ribuan pengungsi.

Beberapa pasien di Al-Ahli telah menunggu berminggu-minggu untuk dioperasi atau jika sudah dioperasi, mereka menghadapi risiko infeksi pasca operasi karena kekurangan antibiotik dan obat lain, tambahnya.

“Semua pasien ini tidak bisa bergerak dan perlu segera dipindahkan agar bisa bertahan hidup,” katanya, mengulangi seruan WHO untuk gencatan senjata kemanusiaan.

“Hal ini diperlukan sekarang untuk memperkuat dan mengisi kembali fasilitas kesehatan yang tersisa, memberikan layanan medis yang dibutuhkan oleh ribuan orang yang terluka dan mereka yang membutuhkan perawatan penting lainnya, dan yang terpenting, untuk menghentikan pertumpahan darah dan kematian.”

KEYWORD :

Israel Palestina Genocida Gaza Kejahatan Perang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :