Jum'at, 10/05/2024 16:12 WIB

Sekitar 400 Orang Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Lonjakan Pengungsi sejak November

Sekitar 400 Orang Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Lonjakan Pengungsi sejak November

Muslim Rohingya beristirahat di pantai setelah mereka mendarat di Blang Raya, Pidie, provinsi Aceh, Indonesia, 10 Desember 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Perahu-perahu bobrok yang membawa sekitar 400 etnis Rohingya tiba di provinsi Aceh, Indonesia, pada hari Minggu, 10 Desember 2023. Demikian konfirmasi kepala komunitas nelayan provinsi tersebut, menambah lonjakan kedatangan minoritas Muslim Myanmar baru-baru ini ke Indonesia.

Sebelum kedatangan hari Minggu, badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan bahwa 1.200 orang Rohingya, minoritas yang teraniaya dari Myanmar, telah mendarat di Indonesia sejak bulan November.

Miftah Cut Ade, ketua komunitas nelayan di Aceh, mengatakan dua perahu mendarat di provinsi tersebut pada Minggu pagi, masing-masing satu di Kabupaten Pidie dan Aceh Besar.

Setiap perahu membawa sekitar 200 orang Rohingya, katanya.

Andi Susanto, seorang pejabat militer setempat, mengatakan sekitar 180 orang Rohingya telah mendarat di Pidie pada pukul 4 pagi (21.00 GMT), dan petugas sedang berkoordinasi di lapangan untuk mengumpulkan data.

Susanto membenarkan bahwa pihak militer mengetahui adanya kapal kedua tetapi tidak memiliki informasi di mana kapal tersebut mendarat atau berapa jumlah penumpang di dalamnya.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa ia mencurigai perdagangan manusia berada di balik peningkatan kedatangan kapal baru-baru ini dan telah berjanji untuk bekerja sama dengan organisasi internasional untuk menangani masalah ini.

Indonesia bukan negara penandatangan Konvensi PBB tentang Pengungsi tahun 1951, namun memiliki sejarah menerima pengungsi ketika mereka tiba di wilayah Indonesia.

Namun tingginya jumlah pendatang baru-baru ini telah memicu reaksi negatif di media sosial dan penolakan dari masyarakat di Aceh, wilayah paling barat yang banyak dilalui kapal.

Selama bertahun-tahun, warga Rohingya telah meninggalkan Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budha. Mereka umumnya dianggap sebagai penyelundup asing dari Asia Selatan, ditolak kewarganegaraannya, dan menjadi sasaran pelecehan.

Ketika laut lebih tenang antara bulan November dan April setiap tahun, anggota kelompok minoritas yang teraniaya berangkat dengan perahu kayu menuju negara tetangga Thailand dan Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim.

KEYWORD :

Pengungsi Rohingya Aceh Indonesia Gelombang Kedua




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :