Jum'at, 10/05/2024 06:26 WIB

Sebagai Pengguna Media Digital Terbesar, Pelajar Perlu Pahami Tindakan Etis untuk Antisipasi Konten Negatif

Sebagai Pengguna Media Digital Terbesar, Pelajar Perlu Pahami Tindakan Etis untuk Antisipasi Konten Negatif

Komunitas Sosial Media

Jurnas.com – Sebagai pengguna media digital terbesar, pelajar mesti memahami langkah dan tindakan etis yang diperlukan untuk antisipasi beragam konten negatif di dunia digital. Jenis konten negatif yang perlu tindakan etis itu meliputi hate speech, cyberbully, perjudian, penipuan, penghinaan, dan hoaks.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Hairurrazak Hanafie mengungkap hal tersebut, saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Senin (9/10).

”Tindakan etis terkait konten negatif itu meliputi analisis, verifikasi konten negatif, dan tidak terlibat dalam penyebarannya. Sebaliknya, pelajar lebih baik ikut memproduksi konten yang positif dan bermanfaat,” ujar Hanafie di hadapan para siswa peserta webinar di wilayah Lotim.

Dalam diskusi virtual (online) bertajuk ”Etika Pelajar di Dunia Digital” itu, Hanafie juga mengingatkan adanya aturan yang bisa menjerat pengguna media digital yang terlibat dalam penyebaran konten negatif, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

”Jenis konten negatif menurut UU ITE, di antaranya meliputi pelanggaran kesusilaan, perjudian, penghinaan dan pencemaran nama baik, penyebaran berita bohong (hoaks), dan penyebaran kebencian dan permusuhan berdasarkan SARA,” rinci Hairurrazak Hanafie dalam diskusi yang dipandu moderator Pingkan Maukar itu.

Etika pelajar yang perlu dijunjung saat berada di dunia digital, menurut Hanafie, yakni selalu berhati-hati dan tidak mudah tersulut emosi hingga terlibat dalam perundungan (cyberbullying), ujaran kebencian (hate speech), dan penyebaran berita bohong (hoaks).

”Tiga jenis konten negatif tersebut, kini paling banyak jadi persoalan pelajar saat berada di dunia maya maupun nyata. Dengan memahami tindakan etis yang perlu dilakukan, pelajar akan terhindar dari dampak negatifnya,” pungkas Hairurrazak Hanafie.

Dari perspektif berbeda, musisi Rio Alief meminta pelajar untuk meningkatkan kemampuan individunya dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.

”Selain itu pelajar perlu meningkatkan kompetensi keamanan digital saat berada di dunia digital. Caranya, kuasai gadget, jaga identitas, waspada penipuan, lindungi jejak digital, dan awasi anak dalam menggunakan perangkat digital,” pesan Rio Alief.

Sementara influencer Tya Yustia memberikan tips agar aman bermedia digital. Di antaranya, gunakan password yang kuat, aktifkan 2FA (Two-Factor Authentication), waspada tautan tak dikenal (phising), dan tidak merespon panggilan dari orang tak dikenal.

”Selain itu, kenali dengan siapa kita berkomunikasi di internet, hati-hati saat belanja online, hanya meng-install aplikasi resmi, gunankan antivirus, dan pastikan orang lingkungan kita juga memahami keamanan digital,” pungkas Tya Yustia.

Untuk diketahui, webinar literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.

KEYWORD :

Kemenkominfo IMCD Pelajar Media Digital Hairurrazak Hanafie




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :