Senin, 13/05/2024 05:06 WIB

2000 Relawan Bersatu Sukseskan Acara Perdamaian Dunia

Tim relawan yang terdiri dari pemandu bandara, penerjemah, media, medis, keamanan dan instalasi ini berdedikasi untuk mensukseskan acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian bertajuk `Implementasi Strategi Multidimensi untuk Perdamaian Institusional`.

Acara perdamaian dunia Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL), bertajuk Implementasi Strategi Multidimensi untuk Perdamaian Institusional. (Foto: Ist/HWPL)

Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 2000 relawan turut mensukseskan acara perdamaian dunia, yang diselenggarakan oleh Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL), di Korea Selatan, pada 18 hingga 20 September 2023.

Tim relawan yang terdiri dari pemandu bandara, supir, penerjemah, media, medis, keamanan dan instalasi ini berdedikasi untuk mensukseskan acara peringatan KTT Perdamaian bertajuk `Implementasi Strategi Multidimensi untuk Perdamaian Institusional`.

Dalam siaran pers yang diterima Jurnas.com di Jakarta pada Jum’at (6/10), para relawan tersebut dipersiapkan untuk menyambut lebih dari 800 pemimpin dunia dari 121 negara yang mewakili berbagai sektor termasuk politik, pendidikan, pemuda, perempuan, media, dan agama dari seluruh dunia.

“Semua relawan ini, didorong oleh semangat mereka terhadap perdamaian, bekerja tanpa kenal lelah untuk mendukung KTT perdamaian, dan komitmen teguh mereka sungguh luar biasa. Kami HWPL mengapresiasi dedikasi mereka dan berharap pemerintah mendukung gerakan perdamaian ini,” kata seorang pejabat HWPL.

Disebutkan, seluruh tim relawan ini memiliki peran dan dedikasinya terhadap acara akbar tersebut. Tim Bandara berdedikasi untuk memastikan kelancaran kedatangan dan keberangkatan para peserta. Tanggung jawab mereka mulai dari penerbitan visa hingga pembuatan tiket, menjamin keselamatan peserta, dan bahkan menangani gangguan penerbangan yang tidak terduga.

“Dalam komitmen teguh mereka terhadap keselamatan dan ketertiban, mereka tidak membiarkan segala keperluan terlewatkan, untuk memastikan pengalaman bandara yang lancar bagi semua orang,” ujar seorang relawan.

Sementara itu, pengemudi terampil dari Tim Konvoi HWPL bersama kelompok relawan lainnya melakukan pemeriksaan kendaraan dengan cermat untuk mengangkut para peserta dengan nyaman dan aman.

“Profesionalisme dan dedikasi mereka meninggalkan kesan mendalam pada para tamu. Total jarak yang ditempuh oleh pengemudi relawan selama acara berlangsung kurang lebih 800.000 km atau mengelilingi bumi 20 kali,” ujar seorang relawan pengemudi.

Para penerjemah relawan juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi komunikasi dalam sesi-sesi pertemuan puncak. Komitmen mereka untuk menghubungkan komunikasi memastikan pengalaman yang bermakna bagi semua yang terlibat.

“Seluruh 800 tamu yang berpartisipasi dalam lebih dari 30 sesi memerlukan penerjemahan. Dan semua materi harus diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa. Tidak hanya organisasi swasta tetapi juga sebagian besar forum nasional tidak beroperasi dalam skala besar. Relawan penerjemahan dan penerjemahan HWPL kami sedang melaksanakan seluruh proses ini,” kata seorang sukarelawan penerjemah.

Tim media penyiaran, yang terdiri dari 208 relawan, bekerja untuk menangkap dan menyampaikan esensi pertemuan puncak tersebut kepada khalayak global.

“Saya percaya bahwa video kami berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk menyebarkan budaya perdamaian, membuat acara ini dapat diakses oleh orang-orang di seluruh dunia dalam berbagai bahasa,” ujar seorang relawan media.

Adapun dari pihak medis, mereka menyiapkan berbagai macam obat darurat, mulai dari obat pencernaan sederhana, hingga acara ini. Ketua tim Departemen Medis menjelaskan, mereka semua adalah dokter aktif, dokter pengobatan oriental, perawat, yang secara sukarela berkontribusi pada perdamaian.

“Karena ini adalah acara yang diadakan oleh organisasi swasta, banyak orang yang tidak mengetahui apakah tim medisnya siap. Pada saat yang sama, juga dilakukan kunjungan ke kamar tamu untuk pemeriksaan kesehatan,” ujar seorang relawan.

Sedangkan staf di Departemen Keamanan, yang bertanggung jawab atas keselamatan personel, disebutkan mereka bukanlah penjaga keamanan profesional, melainkan sukarelawan yang terdiri dari pria dan wanita berbadan sehat yang berkumpul untuk perdamaian.

“Untuk acara tersebut, sekitar 400 anggota Departemen Keamanan menerima pendidikan dan pelatihan berkelanjutan mulai bulan Maret dengan simulasi sebenarnya,” kata Deputy General Manager Departemen Keamanan acara tersebut.

Tim instalasi bertanggung jawab atas infrastruktur penting yang diperlukan untuk menyukseskan acara tersebut. Mereka menangani pengaturan listrik, instalasi panggung, dan pemeliharaan sepanjang acara, memastikan pengalaman yang lancar bagi para peserta.

Sebagai informasi, HWPL merupakan sebuah LSM perdamaian internasional yang berbasis di Korea Selatan yang berafiliasi dengan UN ECOSOC dan DGC PBB. Ia telah melakukan gerakan perdamaian global untuk perdamaian dunia dan pengakhiran perang sejak didirikan pada tahun 2013.

KEYWORD :

Relawan Perdamaian Dunia HWPL




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :