Senin, 13/05/2024 11:29 WIB

Mendagri Didesak Ganti PJ Bupati Intan Jaya, Gagal Tekan Inflasi di Daerah

KAP Papua desak Mendagri untuk segera mengganti Pj Bupati Intan Jaya Apolos Bagau.

Ketua kamar adat pengusaha (KAP) Papua Kabupaten Intan Jaya, Propinsi Papua Tengah, Henes Sondegau. (Foto: Jurnas/Ist).

Papua, Jurnas.com- Ketua kamar adat pengusaha (KAP) Papua Kabupaten Intan Jaya, Propinsi Papua Tengah, Henes Sondegau, mendesak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk segera mengganti Pj Bupati Intan Jaya Apolos Bagau. Apolos menurut dia tidak mampu mengendalikan harga Kebutuhan hidup masyarakat yang naik fantastis seperti sembilan bahan pokok (sembako) yang rata-rata naik hingga 100-200 persen, harga BBM per liternya sampai Rp100 Ribu, belum lagi harga tiket pesawat Nabire - Intan Jaya sampai Rp 4 juta per orang.

"Setidaknya selama 8 bulan terakhir kami tidak melihat ada perubahan berarti di Intan Jaya. Apa yang digembar-gemborkan setelah beliau dilantik faktanya di lapangan nol besar. Justru saat ini masyarakat Intan Jaya sedang kesulitan karena harga-harga semua naik sampai dua ratus persen kenaikan. Dan entah apa yang beliau lakukan. Sama sekali tidak ada," ungkap Henes dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (27/9).

Karena itu, Henes mendesak Mendagri untuk melakukan evaluasi serius terhadap kepemimpinan di Kabupaten Intan Jaya dengan mengganti Pj Bupati dengan orang yang memiliki kemampuan dan memihak kepentingan rakyat.

Dijelaskan Henes, akibat naiknya harga-harga kebutuhan pokok di Intan Jaya, masyarakat melakukan aksi demontrasi dihalaman kantor bupati Intan Jaya. Hal tersebut dilakukan oleh mahasiswa, masyarakat, dan pedagang sebagai bentuk ketidakpuasaan masyarakat yang merasa kehidupan di kabupaten Intan Jaya semakin sulit.

“Bayangkan saja carter pesawat Intan Jaya-Nabire mengalami kenaikan drastis awalnya Rp 22-25 juta naik menjadi Rp 40 juta, sedangkan untuk tiket pesawat awalnya Rp 1,2-2,5 Juta naik menjadi Rp 4 juta, akibatnya semua barang naik sampai 100-200 persen. Lalu Pj Bupati seakan menonton saja tidak buat apa-apa. Ini sangat kami sesalkan," ucapnya.

Untuk itu Henes meminta kepada menteri dalam negeri untuk segera mengevaluasi kinerja Pj Bupati Intan Jaya Apolos Bagau yang tidak mampu menahan laju inflasi di kabupaten Intan Jaya dengan mengontrol dan mengantisipasi kenaikan harga barang sehingga  masyarakat susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Belum lagi hasil temuan di lapangan lanjut Henes, saat ini Pj Bupati justru sibuk mengurus kepentingan politik pribadinya untuk mempersiapkan diri maju Bupati pada Pilkada 2024 mendatang. Bagi dia hal seperti ini hanya akan menambah beban masyarakat.

"Heran juga di tengah kesulitan yang ada di masyarakat justru pemimpinnya sibuk dengan kepentingan politik pribadinya. Ini kami minta Mendagri untuk jadi perhatian," tukas Henes.

Saat ini lanjut Henes, sejumlah kios di kota Sugapa ditutup akibat tidak adanya pasokan sembako untuk diperdagangkan.

"Semoga keluhan kami masyarakat Intan Jaya ini didengar Bapa Mendagri agar ada perhatian serius merespon situasi Intan Jaya hari ini," pungkasnya.

KEYWORD :

PJ Bupati Intan Jaya Mendagri Ketua kamar adat Henes Sondegau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :