Rabu, 15/05/2024 16:30 WIB

Waspada, Banyak Orangtua Belum Sadari Dampak Anak Terlalu Sering Gunakan Gadget

Waspada, Banyak Orangtua Belum Sadari Dampak Anak Terlalu Sering Gunakan Gadget

Webinar literasi digital yang digelar Kemenkominfo bekerja sama dengan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lombok Timur, Jurnas.com – Banyak orangtua belum menyadari dampak anak yang terlalu sering menggunakan gadget. Padahal, penggunaan perangkat elektronik secara berlebihan itu dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan tidur hingga gangguan mental pada anak.

Penyanyi sekaligus influencer Inta Oceannia mengungkap hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Jumat (22/9).

Dalam diskusi virtual bertajuk ”Etika Pelajar di Dunia Digital” itu, Inta menegaskan, penggunaan gadget secara berlebihan dapat menyebabkan anak bersifat agresif. ”Juga, dapat mengganggu pertumbuhan otak anak, serta menjadi sifat ketergantungan pada gadget,” sambungnya.

Dalam diskusi tersebut, Inta mengutip laporan dari Digital Quotient Institute (2020), yang menyatakan anak-anak menghadapi berbagai risiko ketika mengakses dunia digital, atau disebut cyber-pandemic. Secara umum, 60 persen anak-anak yang mengakses dunia digital, terpapar ke berbagai risiko dunia digital.

”Risiko-risiko yang dimiliki anak-anak antara lain perundungan siber (45 persen), rusaknya nama baik atau reputasi (39 persen), terpapar muatan seksual dan kekerasan (29 persen), ancaman siber (28 persen), menjalin interaksi yang tidak aman (17 persen), gangguan gaming (13 persen), dan gangguan media sosial (7 persen),” rinci Inta Oceannia.

Inta menambahkan, sesungguhnya ada banyak dampak positif saat anak menggunakan media digital. Namun, yang perlu diingat sebagai orangtua, mereka harus paham betul dan mau mengawasinya. ”Juga, jangan malu belajar kembali tentang dunia digital beserta aplikasi dan fiturnya,” urai Inta Oceannia dalam diskusi yang dipandu moderator Theodora Mayang itu.

Webinar untuk meningkatkan literasi dan pemahaman terkait teknologi digital bagi komunitas pendidikan itu diikuti secara nobar oleh siswa di berbagai sekolah menengah di Lombok Timur (Lotim). Di antaranya SMPN 1 Terara, SMPN 2 Terara, SMPN 3 Terara, SMPN 4 Terara, SMPN 2 Sikur, SMPN 4 Sikur, dan SMPN 5 Sikur, Lotim.

Dari perspektif etika digital, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim Mustiaji Amiruddin mengatakan, ada etika dan etiket berinternet yang harus dipahami pelajar di dunia digital. Etika sebagai sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya, tetap berlaku meski individu sendirian.

”Sedangkan etiket merupakan tata cara individu berinteraksi dengan individu lain atau dalam masyarakat. Etiket akan berlaku jika individu berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain,” jelas Mustiaji.

Etika pelajar di dunia digital, sambung Mustiaji, ditunjukkan dengan mampu menghindari konten negatif, seperti melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan dan pencemaran nama baik, pemerasan dan pengancaman, penyebaran berita bohong, dan kebencian atau permusuhan berdasar SARA.

Sementara, menurut Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim Hairurrazak Hanafie, etika yang harus dimiliki pelajar dalam mengarungi dunia digital yakni memiliki kemampuan dan kecakapan digital. Beberapa kecakapan digital yang harus dimiliki siswa saat berinternet, di antaranya menggunakan mesin pencarian, aplikasi percakapan dan media sosial, serta transaksi dompet digital dan lokapasar.

”Mesin pencarian dapat mendukung proses belajar menjadi lebih mudah. Aplikasi percakapan dan media sosial membantu komunikasi dan mendapatkan informasi. Transaksi dompet digital dan lokapasar mempermudah dan mempercepat proses transaksi,” urai Hairurrazak.

Untuk diketahui, webinar literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.

KEYWORD :

Kemenkominfo Literasi Digital Gadget Inta Oceannia




JURNAS VIDEO :



PILIHAN REDAKSI :