Rabu, 15/05/2024 06:56 WIB

HNW: AlQuran Harus Jadi Pegangan dan Penerang Masyarakat Modern

HNW: AlQuran Harus Jadi Pegangan dan Penerang Masyarakat Modern

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menerima Pengurus Yayasan Al Utsmani di ruang kerja, Lt.9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, 12 September 2023. (Foto: Humas MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR H. M. Hidayat Nur Wahid (HNW), mengapresiasi kiprah dan peran Yayasan Al Utsmani. Yayasan yang menaungi Pesantren Tahfizh Al Quran itu disebut mampu berkembang di tengah masyarakat yang semakin materialistik, hedonistik, serta kehilangan arah dan pegangan. “Sehingga hadirnya lembaga-lembaga seperti Al Utsmani yang mengajarkan Al Quran secara baik dan benar sangat diperlukan oleh Masyarakat”, ujarnya.

Ungkapan demikian disampaikan oleh HNW saat dirinya menerima Pengurus Yayasan Al Utsmani di ruang kerja, Lt.9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, 12 September 2023.

Yayasan Al Utsmani saat ini memiliki pesantren yang tersebar di 13 kota. Jumlah santrinya mencapai lebih dari 3000 orang. Di Jakarta, kiprah lembaga ini berkembang pesat.

Lebih lanjut HNW mengatakan, di era post thruth, era di mana kebohongan bisa menyamar menjadi kebenaran, ditambah dengan era disrupsi, membuat masyarakat tidak mempunyai pegangan hidup sehingga mudah termakan hoaks, ikut-ikutan judi online, terjebak pada penggunaan narkoba, terbawa pada hal-hal yang bisa mengantarkan pada sikap radikalis, ekstrimis, ateis, komunis, dan liberalis.

“Hadirnya lembaga-lembaga yang mengajarkan Al Quran sangat diapresiasi supaya bangsa yang berdasarkan Pancasila ini semakin menegaskan diri sebagai masyarakat yang Berketuhanaqn Mahaesa dan terjamin kebebasan beragama”, tutur Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Agar tatanan masyarakat yang berlandaskan Pancasila terwujud, umat Islam sebagai mayoritas warga bangsa, diharap dan sudah sewajarnya untuk mencintai dan memahami Al Quran dengan baik dan benar.

Diingatkan oleh HNW, bangsa ini mengalami fase anomali. Di satu sisi, Indonesia dianggap sebagai bangsa yang paling religius namun di sisi yang lain, bangsa ini juga tercatat sebagai bangsa yang di mana aktivitas judi online-nya paling besar.

Pun demikian juga dengan korupsinya. “Jakarta juga masuk katagori sebagai kota polusi terburuk di dunia”, ungkapnya.

Menurut HNW, dua sisi perbedaan tersebut tentu tidak nyambung. Untuk itu diharap dengan semakin mencintai dan memahami Al Quran, umat Islam akan semakin mampu berkontribusi menjadi solusi dari berbagai masalah  yang ada.

Alumni Universitas Madinah, Arab Saudi, itu mendorong agar insan Yayasan Al Utsmani aktif turun ke tengah masyakarat untuk melakukan gerakan mencintai dan memahami Al Quran.

Bila gerakan tersebut diterima masyarakat maka akan mengubah tatanan yang ada menjadi masyarakat yang menghadirkan sumber daya manusia yang berakhlak. peduli lingkungan, cinta sesama, bersilaturahim, berorientasi yang menghadirkan solusi. “Bukan masyarakat yang eksklusif”, tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan oleh HNW, dengan mencintai dan memahami Al Quran, serta mengembangkan agama sesuai tuntuntan maka umat Islam menjadi tidak anti sosial dan acuh pada Masyarakat. “Dengang demikian umat Islam tidak akan golput pada pemilu”, tuturnya. “Juga tidak menjual kedaulatan dengan sembako”, tambahnya.

Ditegaskan Al Quran mengajarkan umat tentang pentingnya persaudaraan, kerja sama, berkolaborasi pada kebajikan, sehingga kontestasi pemilu menjadi ajang pesta yang benar, tidak saling fitnah. “Dan menjunjung kejujuran, profesionalitas, amanah, dan tidak terpecah belah”, ujar pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu.

KEYWORD :

Kinerja MPR Hidayat Nur Wahid Yayasan Al Utsmani Al Quran Era Disrupsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :