Kamis, 09/05/2024 16:21 WIB

Pergantian India Jadi "Bharat" Sarat Pengalihan Isu

Pergantian India Jadi

PM India, Narendra Modi memakai papan nama Bharat di KTT G20 (Foto: Reuters)

New Delhi, Jurnas.com - Pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi, menilai ambisi Perdana Menteri Narendra Modi, mengganti nama India menjadi `Bharat` tidak masuk akal.

Hal itu disampaikan saat melakukan perjalanan lima hari ke Eropa, usai ditanyai tentang perubahan nama Bharat selama KTT G20.

"Dia (Modi) ingin mengubah nama negaranya, dan itu tidak masuk akal," tegas Gandhi dikutip dari Aljazeera pada Senin (11/9).

Keputusan Modi mengganti India dengan Bharat dalam undangan makan malam peserta KTT G20 menimbulkan keributan besar. Modi juga menggunakan Bharat di papan nama G20 ketika KTT dimulai pada Sabtu pekan lalu.

Menurut Gandhi yang saat ini memimpin partai oposisi Kongres, keributan atas nama tersebut adalah taktik pengalihan isu atas dugaan kasus pelanggaran keuangan.

"Sangat menarik bahwa setiap kali kita mengangkat isu Tuan (Gautam) Adani dan kapitalisme kronis, perdana menteri mengeluarkan taktik pengalihan baru yang dramatis," kata pemimpin berusia 53 tahun itu.

Pemimpin Partai Kongres menuduh Modi berpihak pada industrialis besar dan miliarder Adani, yang mengendalikan Grup Adani atas dugaan pelanggaran keuangan.

Grup Adani, yang mengelola pelabuhan dan bandara di seluruh India, baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah penyelidikan mengungkapkan bahwa konglomerat itu menggunakan negara bebas pajak di luar negeri untuk menaikkan harga sahamnya.

KEYWORD :

India Bharat Rahul Gandhi Narendra Modi Pengalihan Isu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :